Langsung ke konten utama

Ahmad Bahtiar Jabat Plt Sekda

INDRAMAYU 31/1/2012 (www.humasindramayu.com) – Teka teki siapa yang melanjutkan estafet jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu akhirnya terjawab, Ahmad  Bahtiar, SH. akhirnya ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu sesuai dengan Surat Perintah Gubernur Jawa Barat Nomor133/299-BKD tanggal 25 Januari 2012.

 

Bertempat di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Selasa (31/1) digelar Rapat Koordinasi para kepala OPD dan camat yang salah satu agendanya adalah serah terima jabatan sekretaris daerah.

 

Dalam surat perintah tersebut, Ahmad Bahtiar resmi bekerja sebagai Plt Sekda terhitung sejak 1 Februari 2012 besok. Inspektur pada Inspetorat Kabupaten Indramayu ini menggantikan Cecep Nana Suryana yang juga harus pensiun pada 1 Februari besok.

 

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian yang diberikan oleh Cecep Nana Suryana selama menjadi sekretaris daerah dan juga PNS. "Telah banyak yang ditorehkan oleh Pak Cecep, selama bekerja juga beliau tidak pernah macam-macam dan bekerja cukup teliti serta banyak membantu jalannya roda pemerintahan di Kabupaten Indramayu serta banyak memberikan inspirasi bagi rekan-rekannya" Kata bupati.

 

Sementara itu Cecep Nana Suryana pada kesempatan itu mengungkapkan, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bupati Indramayu kepada dirinya yang telah menjabat sebagai sekretaris daerah. Kemudian, hal lainnya adalah masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pengganti dirinya. (deni/humasindramayu.com)

 

 

 

 

 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...