Langsung ke konten utama

Renovasi Madrasah Nurul Hikmah:
Swadaya Masyarakat Dukung Remaja
 
 
MEMASUKI musim penghujan sungguh prihatin melihat para siswa Madrasah Nurul Hikmah yang berlokasi di Blok Jongor II Desa Bulak Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Pasalnya sekarang para siswa melakukan kegiatan belajar dilakukan di teras rumah salah satu warga yang bersedia memberikan tempat untuk mereka belajar. Begitu antusiasnya para siswa belajar di Madrasah Nurul Hikmah ini, walaupun mereka belajar hanya diteras rumah. Begitupun orang tua murid yang selalu mendorong dan memberikan support untuk putra putri mereka belajar mengaji, dan baca tulis Al-Qur'an di Madrasah kesayangan mereka ini.
 
Serentak Kepala Sekolah, Pengurus Madrasah, beserta OMS setempat merasa terketuk hatinya untuk segera mencari lokasi untuk pembangunan Madrasah ini. Hasil musyawarah dengan pihak Pemerintah Desa setempat akhirnya disepakati sepetak bangunan bekas perumahan guru yang berdiri diarea tanah Desa ditunjuk menjadi Madrasah Nurul Hikmah. Dikarenakan kondisi bangunan yang telah usang, maka harus dilakukan perbaikan bangunan agar layak untuk dijadikan tempat belajar mengajar para siswa.
 
Proses renovasi pembangunan Madrasah Nurul Hikmah ini mendapat respon positif dari berbagai pihak dan kalangan. Hal ini dibuktikan oleh Camat Kandanghaur, Mismaka, M.Si. yang mempelopori dirinya sebagai donatur Madrasah Nurul Himah Desa Bulak Kec. Kandanghaur Kab. Indramayu. "Saya merasa senang dan bangga atas perhatian berbagai kalangan yang sudah ikut membantu perbaikan pembangunan madrasah ini", ujar Ibu Nur Alimi selaku Kepala Sekolah Madrasah Nurul Hikmah. Telaksananya perbaikan pembangunan Madrasah Nurul Hikmah ini guna mendukung program REMAJA, Religius Mandiri Maju dan Sejahtera yang selalu digalakkan oleh Hj. Anna Sophanah selaku Bupati Indramayu. "Semoga bukan hanya Pak Kuwu, Pak Camat saja yang menjadi donatur, saya harap Ibu Bupati juga mau menjadi donatur", tutur polos  Ibu Alimi begitu nama akrab panggilan Kepala Sekolah Madrasah Nurul Hikmah seraya mengakhiri wawancara. 
 
Dengan terealisasinya pembangunan Madrasah Nurul Hikmah ini, diharapkan masyarakat, para orang tua khususnya menjadi tergugah hatinya untuk selalu mendorong anak-anak mereka bersekolah. Sehingga generasi penerus kelak bukan hanya pintar di sekolah formal dengan ilmu pendidikan formalnya, bahkan mengajarkan putra-putri mereka untuk pintar baca, tulis, dan fasikh Al-Qur'an yang dipelajari di Madrasah. (ROFI)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu