Langsung ke konten utama

HSNI Dukung Kang Yance

BANDUNG 19/12/2011 - Himpunan Serikat Nelayan Indonesia (HSNI) Jawa Barat (Jabar) bersama perwakila pengurus HSNI kabupaten/kota se-Jabar, mendukung Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dr. H. Irianto MS Syafiuddin akrab disapa Kang Yance untuk menjadi Gubernur Jabar periode 2013-2018 mendatang.

 

Dukungan HSNI seperti disampaikan Ketua DPD HSNI Jabar, H. Ulung Laksmana bersama jajaran pengurus HSNI Jabar dan sejumlah perwakilan HSNI kabupaten/kota di kantor DPD Partai Golkar Jabar, Bandung, Senin (19/12). "Kami mendukung penuh Kang Yance untuk menjadi gubernur Jabar periode 2013-2018. Karena, komitmen dan kepeduliannya terhadap kiprah para nelayan di Jabar tidak diragukan lagi," tegas Ulung, kepada "Kabar Cirebon".

 

Ditegaskan Ulung, sosok H Irianto MS Syafiuddin adalah tokoh nelayan yang sangat diharapkan menjadi pemimpin Jabar. Karena, kalau biacara soal nelayan di Jabar saat ini, sunguh masih sangat memprihatinkan. "Ini yang kami tegaskan, bahwa dukungan HSNI ini adalah dukungan penuh dan secara resmi mewakili nelayan di Jawa Barat," tegas Ulung.

 

Dukungan HSNI Jabar pada kesempatan itu, secara resmi diberikan pernyatan sikap HSNI Jabar untuk Kang Yance. Dengan disaksikan sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Jabar dan pengurus HSNI. Untuk dukungan itu, bahkan kesiapan HSNI dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan akbar bersama ribuan nelayan bersama Kang Yance.

 

"Ini komitmen kita untuk mendukung dan siap menjadikan Kang Yance sebagai gubernur Jabar. Dalam waktu dekat, kita akan rapat akbar bersama nelayan, terutama di wilayah Pasundan bersama Kang Yance," ujarnya.

 

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jabar H Irianto MS Syafiuddin, mengungkapkan terima kasih dan apresiasi yang positif terhadap dukungan HSNI tersebut. Pihaknya menyatakan perlunya kebersamaan terutama para nelayan dan masyarakat Jabar secara menyeluruh untuk menyatukan tekad terutama untuk Pilgub mendatang. "Karena tanpa kebersamaan dan kekompakan kita semua, maka mustahil cita-cita kita dapat terwujud," tandasnya. (deni)

 

caption :

 

 

foto inzert Ketua DPD HSNI Jabar. Ulung Laksmana

 

-HSNI Jbar saat menyatakan dukungan untuk Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Senin (19/12). Abu/KC

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu