Langsung ke konten utama

410 Personil Diterjunkan Dalam Operasi Lilin 2011

INDRAMAYU 23/12/2011 (www.humasindramayu.com) - Dalam rangka menyambut hari Natal dan Tahun Baru 2012, Polres Indramayu lakukan apel Gelar Pasukan untuk Operasi Kepolisian Terpusat Lilin 2011, di alun-alun Pendopo Indramayu, Kamis sore
(22/12).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi
dengan komandan upacara AKP Rukman, membacakan surat dari kapolri yang menghimbau, kalau operasi kemanusiaan terpadu dilakukan dengan tindakan preventif dengan di dukung oleh penegakan hukum.

Dalam gelar paasukan tersebut sedikitnya 410 personil dari berbagai kesatuan dan fungsi yang ada di Polres Indramayu, Sian diterjunkan dalam upaya menciptakan keamanan pada Hari Raya Natal dan perayaan tahun baru 2012. Bahkan, dilibatkan pula anggota lainnya, yakni Kodim 0616 Indramayu, Sat Pol PP, PMI, Dishubkominfo, petugas Damkar serta organisasi masyarakat lainnya.

Kapolres Indramayu AKBP H Rudi Setiawan SIK MH melalui Kabag Ops
Kompol Dasmin Ginting, didampingi Kasubag Humas, AKP Wahyudin mengatakan rencananya Operasi Lilin akan diselenggarakan per tanggal 23 Desember 2011 hingga 1 Januari 2012. "Guna menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam merayakan perayaan Natal 2011 dan Tahun baru 2012, Polri bersama instansi terkait dan dibantu dengan mitra keamanan menggelar Operasi Lilin 2011, selama 10 hari," ujar
Dasmin, usai upacara gelar pasukan.

Adapun personil yang akan diterjunkan dalam pengamanan tersebut, akan
ditempatkan di sejumlah titik-titik strategis dan sejumlah objek vital. Bahkan, khusus pengamanan natal, petugas juga akan disiagakan di puluhan gereja yang ada di Kabupaten Indramayu. "Ada 33 gereja yang tersebar di wilayah Kabupaten Indramayu. Masing-masing tempat ibadah itu, akan dijaga petugas guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Juga 15 pusat perbelanjaan dan 10 pasar," kata dia.

Selain melakukan penjagaan terhadap gereja, saat perayaan Natal 25 Desember, personel yang disiagakan juga melakukan peningkatan pengawasan di sejumlah obyek vital seperti Kilang Balongan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumuradem dan sejumlah
tempat wisata, terminal bus dan stasiun kereta api, pemukiman warga, dan pusat-pusat perbelanjaan dan keramaian lainnya yang ada di Kabupaten Indramayu.

"Anggota juga disiagakan dalam penjagaan di jalur pantura, gudang kebutuhan pokok masyarakat, lokasi macet, pelanggaran, laka lantas dan kriminalitas. Yang pasti, semua titik kita siagakan demi terciptanya kondusif bagi masyarakat Indramayu khususnya dan para pendatang jelang liburan nanti umumnya," tegas dia. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu