Langsung ke konten utama

Usia 40, Korpri Komitmen Wujudkan Reformasi Birokrasi

INDRAMAYU 29/11/2011 (www.humasindramayu.com) – Di usia ke 40, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) bertekad untuk mewujudkan reformasi birokrasi secara berkelanjutan. Hal ini disampaikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika membacakan sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia pada upacara peringatan HUT Korpri ke-40 tingkat Kabupaten Indramayu yang berlangsung Selasa (29/11) di Alun-alun Indramayu.

 

Di era reformasi saat ini, kata bupati, birokrasi sebagai komponen utama pengelola pemerintahan negara, harus dapat meningkatkan kualitas pengabdian dan kinerja terbaiknya kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Korpri sebagai bagian utama dari  jalannya roda pemerintahan, dituntut untuk meningkatkan profesionalismenya, pelayanan terbaiknya kepada masyarakat, dan tetap memelihara netralitasnya sebagai aparatur pemerintahan.

 

Dalam kurun waktu empat dasawarsa, Korpri telah menunjukan peran dan tanggung jawab yang besar dalam tugas dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Korpri telah memantapkan pembinaan bagi anggotanya, baik dalam pelaksanaan tugas pemerintahan maupun tugas-tugas lainnya sesuai dengan amanat undang-undang.

 

"Saat ini adalah saat yang tepat untuk meningkatkan pembinaan jiwa Korpri dalam kebhinekaan, karena jiwa Korpri adalah jiwa  dan semangat warga bangsa yang majemuk, jiwa yang mengemban amanah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan jiwa pengabdian tanpa membeda-bedakan asal-usul, agama, etnis, serta budayanya." kata bupati

 

Saat ini dan ke depan, pemerintah berketetapan untuk terus memberikan dukungan dan fasilitasi dalam menyukseskan kelanjutan reformasi birokrasi di seluruh instansi pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Kelanjutan reformasi birokrasi diarahkan untuk membangun jajaran birokrasi yang makin efektif dan efisien. Jajaran birokrasi yang dapat mempercepat tercapainya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, mendukung percepatan dan perluasan pembangunan yang unggul dan berdaya saing, serta mempercepat dan meningkatkan kinerja di berbagai ranah pembangunan.

 

Pada upacara peringatan HUT Korpri ke 40 tersebut bertindak selaku komandan upacara Teguh Budiarso, S.Sos. M.Si (Camat Sukra), pembaca Teks Pancasila Drs. Asep Kusdianti (Camat Gabuswetan), pembaca Pembukaan UUD 1945 oleh Asep Afandi Djanwari, S.Sos (Camat Kertasmaya), Panca Prasetya Korpri oleh Cusomo, SH.CN (Camat Krangkeng), dan pembaca Anggaran Dasar Korpri oleh Drs. Asep Sabar Nugraha (Camat Kedokan Bunder).

 

Pada kegiatan tersebut diserahkan SK Pensiun bagi para PNS yang memasuki usia pensiun periode Bulan Desember 2011 dan Januari 2012 sebanyak 23 orang dari berbagai OPD dilingkungan Pemkab Indramayu. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu