Langsung ke konten utama

Sekda Lantik Dewan Hakim MTQ

SINDANG 10/11/2011 (www.humasindramayu.com) – Kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) segera bergulir pada tanggal 14-16 Nopember 2011 mendatang di Kecamatan Sindang. Untuk menghadapi kegiatan tersebut, Dewan Hakim yang yang akan bertugas, Kamis (10/11) dilantik dan disumpah oleh Sekretaris Daerah Drs H Cecep Nana Suryana selaku Ketua Umum LPTQ Kabupaten Indramayu di Aula STIKES Indramayu.

 

Dewan Hakim yang dilantik berjumlah sebanyak 74 orang untuk 11 cabang, dewan hakim merupakan tenaga ahli yang memiliki keahlian sesuai dengan cabang dan golongan yang berasal dari seluruh komponen masyarakat, PNS, akademisi, ormas islam, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengasuh pondok pesantren dan peserta terbaik hasil MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat dan nasional serta dibantu oleh 20 panitera.

 

Cabang tilawah golongan anak-anak diketuai oleh Masduri RA, S.Ag., MM (6 anggota), cabang tilawah golongan remaja diketuai oleh Dra. Hj. Lili Ulyati, MA (6 anggota), cabang tilawah golongan dewasa dan Qiroat Sab'ah diketuai oleh K. Usman Damiri (8 anggota), cabang tilawah golongan murottal dan cacat netra diketuai Drs. Moh. Nasir, MA (6 anggota), cabang Tahfidz golongan 1,5 juz beserta tilawah diketuai Hj. Muchsonah (8 anggota), cabang tahfidz golongan 10 dan 20 juz diketuai Drs. KH. Mustain HS (6 anggota), cabang tahfidz golongan 30 juz dan tafsir diketuai KH. Shulhin Hudaeby (7 anggota), cabang fahmil qur'an beregu diketuai Drs. H. Moh. Ichsan, MA (4 anggota), cabang syarhil qur'an beregu diketuai Drs. KH. Ahmad Mufid (6 anggota), cabang khottil qur'an diketuai H. Imron Ismail (2 anggota), dan cabang musabaqah menulis kandungan al-qur'an diketuai Drs. Wahyudin, M.Ag (4 anggota).

 

Sekretaris Daerah Drs. H. Cecep Nana Suryana, M.Si pada kesempatan itu mengatakan, agar dewan hakim yang diberikan kepercayaan memberikan penilaian dengan sebaik-baiknya dan takut kepada Allah SWT. Penilain yang baik sebagai upaya untuk menghasilkan pesrta yang baik pula. "Dengan penilaian yang baik dari dewan hakim, maka para peserta yang dihasilkan juga diharapkan baik pula, para dewan hakim juga agar takut kepada Tuhan dan tidak bermain-main dalam memberikan penilaian." Harap Sekda. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu