Langsung ke konten utama

Bupati Buka MTQ ke-43

 

SINDANG 14/11/2011 (www.humasindramayu.com) -  Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Senin malam (14/11) membuka secara resmi pelaksanaan MTQ ke-43 tingkat Kabupaten Indramayu di Kecamatan Sindang yang dipusatkan di GOR Singalodra.

 

Pembukaan MTQ ini dtandai dengan pemukulan bedug oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah yang kemudian diserahkan piala bergilir dari juara umum tahun sebelumnya yakni Kecamatan Sukagumiwang kepada bupati dan selanjutnya diserahkan kepada panitia untuk diperebutkan.

 

Ketua Panitia Drs. H. Yayat Hidayat mengatakan, maksud diselenggarakan MTQ ini adalah untuk menggugah hati masyarakat untuk terus menerus muncintai, menghayati dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur'an. Mendorong setiap muslim agar menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam setiap pelaksanaan tugas dalamm menjalani kehidupan sehari-hari, dan mempererat silaturahmi diantara para Kafilah MTQ.

 

Untuk cabang yang dilombakan pada MTQ kali ini yaitu cabang tilawah golongan anak-anak dan murottal putera/puteri, cabang tilawah golongan remaja dan cacat netra putera/puteri, cabang tilawah golongan dewasa dan qiroat sab'ah putera/puteri. Kemudian cabang MHQ golongan 1 dan 5 Juz dan tilawah putera/puteri, golongan 10 dan 20 Juz putera/puteri, golongan 30 Juz dan tafsir putera/puteri, cabang syarhil dan fahmil Qur'an (beregu), cabang khottil Qor'an (kaligrafi) putera/puteri, dan cabang musabaqah makalah ilmiah Al-Qur'an (M2IQ) putera/puteri.

 

Sementara mimbar yang digunakan pada penyelenggaraan MTQ ini sebanyak 11 mimbar yaitu mimbar kehormatan yang berada di depan kantor Kecamatan Sindang, mimbar utama berada di depan GOR Singalodra, SMPN Unggulan, Masjid Akper Pemda, MI PUI Dermayu, Masjid SMAN 1 Sindang, Masjid Baitul Ma'mur Desa Terusan, Masjid Baiturrahmah Desa Dermayu, Aula STIKES, Pendopo Kecamatan Sindang, SMAN 1 Sindang, dan SMA PGRI 2 Sindang.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutan pembukaannya mengatakan,  momentum MTQ selayaknya dapat dijadikan sebagai media untuk melakukan evaluasi, sejauhmana kualitas kedekatan antara perilaku kehidupan dengan nilai-nilai moral yang menjadi pesan utama Al-Qur'an. Selain itu, MTQ dapat dijadikan salah satu wahana untuk menggali nilai-nilai Al-Qur'an yang bersifat universal, yang selanjutnya nilai-nilai tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya membumikan pesan-pesan Al-Qur'an.

 

"Dengan demikian, MTQ memiliki arti penting dan strategis dalam upaya memasyarakatkan pesan-pesan Al-Qur'an kepada masyarakat melalui pendekatan bacaan, tulisan, dan pendalaman serta pengamalan dari setiap ayat yang terkandung didalamnya. Semangat Al-Qur'an diharapkan dapat mewarnai kehidupan masyarakat Indramayu, karena apabila kita menerapkan petunjuk Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan mampu membentuk kehidupan masyarakat Indramayu yang sholeh, atau mampu mewujudkan apa yang kita namakan kesalehan sosial." Kata bupati.

 (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu