Langsung ke konten utama

Olahraga Tradisional Semarakan HUT Indramayu

INDRAMAYU 6/10/2011 (www.humasindramayu.com) – Menyemarakan Hari Jadi Kabupaten Indramayu ke 484 tahun 2011, Kamis pagi (6/10) di Alun-alun Indramayu digelar perlombaan olahraga tradisional yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai dinas/instansi dan seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu.

 

Olahraga tradisional yang dilombakan tersebut meliputi Bakiak beregu putra sebanyak 25 tim, Egrang beregu putra 23 tim, Dogongan beregu putri 18 tim dan Slodoran beregu putri sebanyak 8 tim.

 

Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Indramayu Abdul Rozak Muslim mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk kembali mengingatkan kepada masyarakat Indramayu dengan olahraga tradisional yang dulu begitu disenangi oleh masyarakat. Apalagi saat ini Kabupaten Indramayu memasuki usia ke 484 diharapkan dapat menjadi semarak dan kembali dimainkan oleh masyarakat Indramayu.

 

Olahraga tradisional di Indramayu telah menunjukan geliatnya yang sangat luar biasa, hal ini bisa ditunjukan dengan diraihnya medali emas pada Invitasi Olahraga Tradisional (Ortrad) di Pangkal Pinang, Bangka Belitung beberapa waktu lalu. "Mudah-mudahan prestasi lain bisa menyusul bukan saja pada atlet Bakiak namun juga atlet olahraga tradisional lainnya." Katanya.

 

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, dengan olahraga tradisional ini kembali mengingtakan masa-masa dulu. Diharapkan, dengan seringnya olahraga tradisional ditampilkan bisa kembali menjadi favorit di tengah-tengah masyarakat Indramayu.

 

Pada kesempatan itu juga dilakukan eksibisi olahraga tradisional Bakiak antara pemenang  Invitasi Olahraga Tradisional (Ortrad) di Pangkal Pinang, Bangka Belitung dengan para kepala OPD, dan para kepala bagian yang bertarung dengan para camat. Sementara itu Kasdim 0616 Sugiyanto dengan Wakapolres Indramayu Raymondus Andhi beradu tangkas untuk bermain Bedil Jepret. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...