Langsung ke konten utama

Wabup Lakukan Sidak PNS

 

INDRAMAYU 05/09/2011 (www.humasindramayu.com) – Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si pada hari pertama masuk kerja setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah, Senin pagi melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap kehadiran para Pegawai Negeri Sipil (PNS) diligkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

 

Sidak diawali dari lingkup Sekretariat Daerah (Setda), di areal perkantoran yang menjadi satu dengan Pendopo Indramayu ini, wabup masuk ke setiap ruangan yang merupakan ruangan masing-masing bagian. Di setiap ruangan wabup melihat absent dan menanyakan kehadiran para PNS, selain itu juga menanyakan kehadiran para kepala bagian dan pejabat lainnya.

 

Setelah sidak di lingkup Setda, selanjutnya wabup yang didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol menuju Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker), dan RSUD Indramayu. Lembaga yang disidak tersebut merupakan lembaga yang memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Selain disejumlah OPD, wabup juga melakukan sidak di beberpa kecamatan yakni Balongan dan Juntinyuat.

 

Ketika di kecamatan Juntinyuat, wabup berbincang dengan sejumlah PNS dan menanyakan semangat kerjanya di hari pertama kerja ini. Sidak juga merupakan upaya untuk mengecek kesiapan para PNS dalam melayani masyarakat. "Dari beberapa OPD yang kita cek, tingkat kehadirannya sangat menggembirakan. Para PNS telah masuk dan langsung melayani masyarakat, sekitar 95 persen PNS telah hadir. Memang masih ada PNS yang belum masuk." Kata wabup. (deni/www.humasindramayu.com)  

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...