Langsung ke konten utama

Tahun 2012 Dibangun Sodetan

KRANGKENG 21/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Gagal panen yang kerap menimpa petani di wilayah Kecamatan Krangkeng kedepan diharapkan tidak akan terjadi lagi. Setidaknya dengan adanya hembusan angin segar dari Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, saat berkunjung ke Desa Srengseng Kecamatan Krangkeng, Selasa (20/9). Bupati mengatakan, tahun 2012 yang akan datang rencananya akan dibangun sodetan kali yang akan membantu pengairan sawah di wilayah Kecamatan Krangkeng.
Dikatakannya, untuk mewujudkan hal tersebut saat ini pihak Dinas Pengelola Sumberdaya Air Pertambangan dan Energi tengah melakukan penjajagan ke lapangan guna menindaklanjuti keinginan warga. Rencananya sodetan kali itu akan diambil dari Kali Kumpul Kista yang ada di perbatasan Indramayu – Cirebon.
"Karena pembangunan sodetan tersebut akan memakan tanah warga, kami juga mengajak warga untuk ikut membantu program ini dengan tidak mempersulit. Jangan sampai karena akan dibangun sodetan, warga justru langsung menaikkan harga tanah," harap Bupati Anna.
Pada kesempatan itu Bupati juga memberikan bantuan sembako bagi warga Desa Srengseng yang kurang mampu. Menurutnya, bantuan diberikan untuk meringankan beban warga yang mungkin mengalami kesulitan pangan di musim kemarau ini.
Camat Krangkeng, H. Cusomo SH CN, juga menyambut baik rencana pembangunan sodetan kali di wilayahnya. Sebab hal itu akan sangat membantu petani, yang selama ini sering mengalami gagal panen. Dikatakannya, selama ini petani di wilayahnya dalam satu tahun hanya bisa panen satu kali. Hal ini terjadi karena letak geografis yang tidak mendukung, yaitu selalu mengalami kesulitan air ketika musim kemarau tiba.
"Kami tentu saja berharap agar pembangunan sodetan tersebut bisa secepatnya direalisasikan, agar petani kita tidak lagi mengalami kesulitan dalam masalah air," tandasnya.(deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu