Langsung ke konten utama

Pemkab Indramayu Dukung KUR TKI

 

INDRAMAYU 14/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Pemerintah Kabupaten Indramayu mendukung sepenuhnya program penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berasal dari Kabupaten Indramayu. Hal ini terungkap ketika Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Indramayu Drs. H. Munjaki membuka secara resmi Sosialisasi KUR TKI yang berlangsung di Aula Kopsuka, Rabu (14/9).

 

Pembangunan ketenagakerjaan migran di Kabupaten Indramayu, menurut Drs. H. Munjak, dilakukan melalui pembangunan 4 (empat) pilar. Pertama adalah masyarakat selaku calon tenaga kerja migran melalui berbagai sosialisasi dan informasi, sehingga diharapkan  masyarakat memahami prosedur rekruitmen. Pilar kedua adalah para PPTKIS dengan pembinaan, rapat kerja dan pengawasan on the spot, sehingga PPTKIS tidak terjebak dalam kegiatan non-prosedural yang dapat merugikan masyarakat dan perusahaannya sendiri.

 

Pilar ketiga, lanjut Munjaki, adalah desa dan kecamatan sebagai unsur pelayan syarat-syarat calon tenaga kerja untuk senantiasa lebih meningkatkan pelayanannya dengan penuh   kehati-hatian disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan, serta sosialisasi proses rekruitmen calon TKI. Hal ini diharapkan unsur pemerintah pada tingkat bawah memahami secara utuh tentang ketenagakerjaan, khususnya tenaga kerja migran. Dan pilar keempat adalah pembangunan internal Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk senantiasa melakukan tugas sesuai kewenangannya melalui program perlindungan masyarakat dan pelayanan yang prima.

 

"Strategi penyaluran calon tenaga kerja di Kabupaten Indramayu masih relevan untuk menitik beratkan pada antar kerja antar negara sehubungan dengan kondisi antar kerja lokal yang masih rendah bila dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan pencari kerja. Oleh karena itu, kehadiran PPTKIS untuk beroperasi merekrut masyarakat Indramayu menjadi buruh migran menjadi salah satu peluang yang besar dengan manajemen yang cermat disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan serta menekankan pada tingkat keselamatan dan perlindungan pada masyarakat", kata Munjaki.

 

Selain itu, keberadaan buruh migran Kabupaten Indramayu secara finansial memberikan kontribusi yang tinggi untuk remitensi. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk memberikan  pengetahuan bagi masyarakat melalui program kewirausahaan bagi keluarga buruh migran untuk mengelola uang yang ada, sehingga memberikan manfaat   bagi keluarga  dengan senantiasa merubah perilaku konsumerisme masyarakat yang tinggi.

 

"Atas segala masalah dan kondisi yang ada, Pemerintah Kabupaten Indramayu akan terus mengkaji aspek hukum yang dapat menekan masalah dan senantiasa melakukan perlindungan kepada masyarakat Indramayu melalui pengkajian kemungkinan penyusunan regulasi setingkat peraturan daerah" katanya.

 

Sementara itu, sejak peluncuran kredit usaha rakyat (KUR) untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akhir tahun lalu, BNI telah menyalurkan KUR kepada 1.000 TKI senilai 17 miliar per Agustus 2011. KUR TKI merupakan pembiayaan yang diperuntukkan bagi calon TKI sebagai pembiayaan untuk keberangkatan calon TKI. Mereka terdiri dari beberapa sector usaha yaitu sector perdagangan dan rumah makan (66%), sector pertanian dan sarana pertanian (22%), sector jasa (6%), industri pengolahan (4%), sector transportasi dan komunikasi (2%), dan sisanya untuk sector-sektor lainnya.

 

Penyaluran kredit usaha kecil bagi TKI ini merupakan bentuk keseriusan BNI dalam membantu pemerintah dalam memberdayakan dan mengoptimalkan kontribusi tenaga migrant Indonesia pada perekonomian Indonesia.

 

BNI KUR merupakan produk kredit BNI dengan plafon hingga 500 juta untuk usaha kecil yang feasible, namun belum bankable. Pembiayaan mendapat fasilitas penjaminan dari perusahaan penjamin yang telah ditunjuk pemerintah, yaitu PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindu) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).

 

Dalam penyaluran kredit usaha kecil dan menengah, BNI telah didukung dengan jaringan yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air, yaitu 51 sentra kredit kecil (SKC), 114 unit kredit kecil (UKC), 20 sentra kredit menengah (SKM), 64 kantor cabang stand alone, dan didukung 1.200 kantor layanan. Untuk meningkatkan layanan kepada debitur usaha kecil, BNI telah mengimplementasikan teknologi secara online sehingga memungkinkan proses aplikasi kredit usaha kecil menjadi cepat dan mudah. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu