Langsung ke konten utama

Bupati Silaturahmi dengan PNS

 

INDRAMAYU 09/092011 (www.humasindramayu.com) - Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Muspida) hari Jum'at pagi (9/9) menggelar kegiatan halal bil halal yang berlangsung di alun-alun Indramayu dengan seluruh jajaran Pegawai Negeri Sipil, Kapolsek, Danramil, serta unsur lainnya se Kabupaten Indramayu.

 

Seusai melakukan apel pagi, ribuan PNS satu persatu menyalami Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama suami DR. H. Irianto MS. Syafiuddin, Wakil Bupati Drs. H. Supendi, M.Si, Dandim 0616 Letkol ARH. Hari Arif Wibowo, Kapolres AKBP Rudi Setiawan, Ketua DPRD Drs. H. Abdul Rozak Muslim, beserta para kepala OPD lainnya.

 

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, setelah melaksanakan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan penuh, diharapakan mendapatkan ampunan dari Allah SWT dari segala kesalahan dan dosa yang telah di lakukan, serta meraih gelar la'allakum tattaquun, yaitu menjadi insan-insan yang bertakwa..

 

"Pada suasana idul fitri ini, mari kita bersama-sama membuka hati untuk saling memaafkan atas segala kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, baik yang besar maupun yang kecil, baik yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan, baik yang disadari maupun yang tidak kita sadari. Sebagai manusia, kita harus senantiasa sadar bahwa kita tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekhilafan dalam bertingkah laku, bergaul, dan bersosialisasi di lingkungan pekerjaan dan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, mari kita bersihkan hati kita dari rasa kecewa, sakit hati, maupun dendam, untuk kemudian bersama-sama bahu-membahu dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat." Kata Anna Sophanah.

 

Anna Sophanah menambahkan, kegiatan silaturahim dan saling memaafkan sangat penting artinya. Hal ini tidak hanya sekedar kebiasaan di hari lebaran, tetapi sebagai proses rekonsiliasi sosial dan budaya setahun sekali yang demikian kolosal. Silaturrahim ini terbentuk dari tradisi yang panjang hasil adaptasi kultur lokal dengan syariat islam, yang antara lain mewajibkan umatnya untuk saling memaafkan. Pihaknya memandang rekonsiliasi sosial dan pengamalan syariat islam perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan disintegrasi sosial yang masih merebak di sekitar kita.

 

"Kita tentu memahami, bahwa upaya rekonsiliasi bukanlah berarti harus menghilangkan perbedaaan, karena hal itu adalah mustahil dan bertentangan dengan kodrat kemanusiaan. Bahkan perbedaan itu merupakan rahmat. Yang perlu kita usahakan adalah bagaimana agar perbedaan-perbedaan tersebut tidak menjadi sumber perpecahan, dan bagaimana kita bisa memahami dan memaafkan kesalahan dan kekurangan orang lain, demi mencapai tujuan yang lebih luas, yakni kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indramayu." Katanya.

 

Seusai digelar halal bil halal ribuan PNS menikmati sarapan nasi kuning secara bersama-sama yang disediakan oleh panitia yang berada di Pendopo Kabupaten Indramayu. (deni/www.humasindramayu.com)  

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu