Langsung ke konten utama

Bupati Canangkan Bulan Dana PMI 2011

 

INDRAMAYU 19/92011 (www.humasindramayu.com) – Pada upacara pengibaran bendera merah putih tanggal 19 September 2011 ini, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mencanangkan kegiatan Bulan Dana PMI 2011 yang berlangsung di Alun-alun Indramayu. Pencanangan ini bertepatan dengan HUT PMI ke-66.

 

Pada usianya yang ke-66, Palang Merah Indonesia (PMI) adalah salah satu aset bangsa dan negara yang perlu dijaga dan dikelola dengan cara profesional, amanah, netral, dan mandiri. PMI juga terus dituntut untuk berada di garis terdepan dalam hal penanganan bencana, pengelolaan darah,  dan tugas kemanusiaan lainnya. Dengan demikian, PMI akan tetap menjadi mitra strategis pemerintah dan menjadi mitra yang saling bermanfaat bagi sektor korporasi maupun  perorangan.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, penyelenggaraan gerakan bulan dana PMI merupakan kesempatan yang baik bagi semua pihak untuk mengekspresikan kepekaan dan kepedulian sosial dalam rangka membantu sesama melalui penyaluran dana bagi kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Selain itu, kegiatan bulan dana PMI juga merupakan ajang sosialisasi untuk semakin membumikan rasa kepedulian terhadap sesama dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

 

"Melalui pelaksanaannya, kita berharap selain dapat terkumpul dana untuk berbagai aktifitas kemanusiaan yang dijalankan PMI, juga tercipta penguatan rasa kesetiakawanan dan solidaritas sosial di antara kita semua", kata Anna.

 
Hal lain, sejalan dengan upaya menjaga integritas, PMI terus berupaya menuntaskan rancangan undang-undang lambang PMI. Salah satu agenda strategisnya adalah menertibkan penggunaan lambang PMI. Undang-undang ini akan menjadi kaidah dalam penggunaan lambang PMI seperti halnya yang telah diterapkan oleh Komite Palang Merah Internasional, Federasi Internasional Palang Merah, dan Bulan Sabit Merah.
 

"Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk mendukung suksesnya kegiatan bulan dana PMI tahun 2011 sebagai perwujudan komitmen dan kepedulian bersama terhadap kegiatan sosial kemanusiaan", pintanya.

 

Selain dicanangkan Bulan Dana PMI tahun 2011, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah juga menyerahkan kacamata minus kepada siswa tidak mampu bagi 245 siswa dari program kacamata untuk rakyat dari PMI. Piagam Penghargaan kepada mitra kerja baik perorangan/lembaga yang telah membantu kegiatan PMI. Piagam Penghargaan kepada para Donor Darah Sukarela ke 10 – 100 dan motivator donor, dan penghargaan lainnya.

 

Sementara itu Ketua PMI Cabang Indramayu Drs. Suwito Handoyo seusai kegiatan mengatakan, target yang ingin di capai pada Bulan Dana PMI tahun 2011 ini sekitar 350 – 400 juta. Target ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 300 juta. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu