Langsung ke konten utama

10 Miliar Untuk Pulau Biawak

 

INDRAMAYU 13/09/2011 (www.humasindramayu.com) – Pulau Biawak yang terletak di utara perairan Indramayu merupakan satu-satunya pulau terbesar yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat. Maka dalam pengelolaannya provinsi juga harus ikut andil karena merupakan asset yang sangat langka dan penuh sejarah. Rencananya Pemprov Jawa Barat akan mengucurkan dana sebesar 10 miliar untuk pengembangan sarana dan prasarana Pulau Biawak tersebut.

 

Rencana pemberian bantuan itu terungkap ketika tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari Dinas Budaya dan Pariwisata serta DPRD melakukan survai dan peninjauan langsung terhadap keberadaan Pulau Biawak pada Senin awal pekan ini.

 

Pulau dengan luas daratan sekitar 120 hektar ini merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Indramayu. Dan dibagi kedalam 3 zona yakni zona inti yaitu sebagai zona perlindungan mutlak, zona ini diperlukan untuk kepentingan perlindungan kawasan (melindungi habitat dan populasi biota laut dan pesisir). Pada blok ini tidak diperkenankan adanya pengembangan fisik kecuali dalam rangka pengamanan kawasan.

 

Kemudian zona penyangga, merupakan zona pemanfaatan terbatas untuk kegiatan wisata minat khusus (semi intensif /terbatas). Kegiatan antara lain; wisata bahari, wana wisata, wisata alam laut (diving, snorkling, memancing) pemanfaatan pada zona ini adalah semi intensif dan multiguna. Dan terakhir adalah zona budidaya terbatas yakni zona pemanfaatan untuk kegiatan budidaya laut (marine culture) dan penangkaran jenis-jenis biota laut langka dan jenis-jenis ikan hias. Dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.

 

Menurut beberapa orang tim, Pulau Biawak jika dikembangkan dengan maksimal bisa menjadi lokasi wisata yang bisa diandalkan di Jawa Barat. Apalagi saat ini sarana dasarnya sudah tersedia seperti penginapan, tempat bersandar, dan sarana lainnya. Selain itu juga Pulau Biawak ini memiliki ekosotisme tersendiri karena terdapat makam keramat, sumur tawar, mercuar, dan sungai yang terletak ditengah pulau.

 

Sementara itu Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Indramayu Drs. Trisna Hendarin mengatakan, rencananya bantuan itu akan digunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana pulau sebesar 6 miliar, sedangkan 4 miliar untuk pengadaan kapal boat cepat dan pembuatan dermaga. "Agar pengembangan pariwisata ini bisa maksimal, rencananya dermaga bisa dibuat di Pantai Tirtamaya agar sekalian terintegrasi dengan objek wisata lainnya." Kata Trisna.

 

Sementara itu tim dari Jawa Barat yang melakukan survai langsung terhadap Pulau Biawak yakni Aris Yuliana, Taufik Ridho, Ahmad Jai, Sujatmiko, dan Ida. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama ...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...