Langsung ke konten utama

Pemkab Indramayu Awali Safari Ramadhan

 

GANTAR 3/8/2011 (www.humasindramayu.com) – Pemkab Indramayu memanfaatkan Bulan Suci Ramadhan ini untuk bersilaturahmi dengan warga masyarakat dari berbagai pelosok. Pasangan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan Drs. H. Supendi, M.Si selama Ramadhan ini di agendakan akan melakukan Safari Ramadhan dalam bentuk Taraweh keliling dengan mendatangi berbagai kecamatan.

 

Hari pertama di awali Selasa (2/8) di Kecamatan Gantar, tepatnya di Masjid Darussalam Desa Baleraja. Tidak hanya dari masyarakat setempat, umat Islam dari Kecamatan Haurgeulis juga diikutsertakan dalam kegiatan yang dihadiri Wabup Drs. H. Supendi, M.Si itu. Sementara Bupati Hj. Anna Sophanah urung hadir dikarenakan sakit.

 

Pada Taraweh keliling perdana tersebut, Wabup Supendi hadir bersama dengan Dandim 0616, Ketua Pengadilan Negeri, Sekda Drs. H. Cecep Nana Suryana, M.Si, para Asisten, sejumlah kepala OPD, MUI, juga ikut serta jajaran pengurus TP PKK Kabupaten yang dipimpin Hj. Nani Supendi. Menyambut kedatangan rombongan, Camat Gantar Drs. Asep Kusdianti, Camat Haurgeulis Drs. H. Prawoto bersama unsur muspika dan para kepala UPTD/B tingkat kecamatan.

 

Dalam sambutan selamat datangnya, Camat Gantar Drs. Asep Kusdianti mengatakan, umat Islam di Gantar maupun Haurgeulis mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkab Indramayu. Tak heran, dalam kunjungan yang pertama ini dihadiri oleh 1000 umat muslim dari berbagai kalangan.

 

Dalam kesempatan itu, Asep Kusdianti menyatakan, meski tidak dihadiri langsung Bupati Anna, pihaknya menyampaikan aspirasi masyarakat yang menginginkan agar mantan Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin untuk maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Barat mendatang. "Ini aspirasi murni dari masyarakat. Kami mohon, pernyataan ini disampaikan kepada pak Yance," katanya.

 

Sementara itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si mengatakan, selain untuk menjalin silaturahmi, pada safari ini juga dimanfaatkan untuk menegaskan kembali komitmennya bersama Bupati Anna Sophanah mewujudkan Visi Indramayu Remaja, sekaligus menyampaikan program-program pembangunan di awal masa pemerintahannya.

 

Wabup menjelaskan, untuk tahun 2011-2012 ini pembangunan infrastruktur menjadi perioritas pembangunan. Hal yang paling perioritas adalah perbaikan jalan-jalan yang saat ini kondisinya sangat memperihatinkan. "Kami mohon warga bersabar, karena perbaikan jalan-jalan yang rusak saat ini tengah dalam pelaksanaan perbaikan, ini sudah menjadi komitemen kami bahwa perbaikan jalan yang rusak menjadi perioritas pada tahun 2011 dan 2012 mendatang." Kata wabup.

 

Terkait dengan dukungan warga yang menghendaki Yance maju sebagai calon gubernur pada Pilgub Jabar nanti, pihaknya juga sangat mendukung. "Pak Yance adalah putra daerah Indramayu yang saat ini menjadi asset provinsi. Seyogyannya, kitapun harus mendukung manakala beliau diberi peluang maju pada pilgub. Sebab manfaatnya akan sangat dirasakan oleh masyarakat Indramayu," tegasnya.

 

Selanjutnya, Safari Ramadhan tersebut diisi dengan berbuka puasa bersama, dilanjutkan shalat maghrib, isya dan diakhiri dengan taraweh berjamaah. (deni/humasindramayu.com)

 

 

 

 

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu