LOHBENER 1/8/2011 (www.humasindramayu.com) – Menteri Pertanian Republik Indonesia Suswono bersama dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Cecep Nana Suryana, M.Si melakukan panen perdana di Desa Kiajaran Wetan Kecamatan Lohbener, Sabtu (30/7) kemarin. Dari panen perdana tersebut per hektar rata-rata mencapai 8,9 ton gabah kering giling.
Para petani di Kabupaten Indramayu di hadapan Mentan Suswono, meminta pemerintah pusat mengalokasikan anggaran lebih besar untuk perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana pengairan. Hasil produksi beras diyakini akan terus meningkat melebihi target jika sarana pertanian diperbaiki dengan maksimal.
"Dari tahun ke tahun, produksi beras di tiap daerah ditargetkan meningkat, terutama di lumbung padi seperti Indramayu. Namun, peningkatan target tidak dibarengi peningkatan perbaikan sarana. Anggaran yang dialokasikan juga sedikit, tidak sebanding dengan kerusakan dan kebutuhan di lapangan," kata Durohman, salah seorang petani.
Menanggapi permintaan itu, Suswono mengungkapkan, dari anggaran yang diajukan sebesar Rp 24 triliun, yang disetujui hanya Rp 17 triliun, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan perbaikan secara menyeluruh.
Menurut Mentan, bantuan untuk Indramayu di antaranya adalah pengadaan pompa air untuk pompanisasi sebesar Rp 120 juta, jaringan irigasi utama Rp 245 juta (100 hektare), dan jaringan irigasi desa Rp 100 juta (100 hektare). Itu dinilai para petani terlalu kecil, dan tidak sebanding dengan tuntutan peningkatan produksi, seiring peningkatan target dari pemerintah yang ingin peroduksi naik 7 persen untuk target pengadaan 70,6 juta ton produksi beras nasional. (deni/humasindramayu.com)