Langsung ke konten utama

Indramayu Dapat Bantuan Ratusan Miliar

 

SUKAGUMIWANG 19/8/2011 (www.humasindramayu.com) -  Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) DR. H.R. Agung Laksono, menyerahkan  bea siswa pendidikan dengan total Rp 109 miliar saat berkunjung ke Pondok Pesantren Cadangpinggan Kec. Sukagumiwang, Kamis (18/8).


Pada kegiatan kunjungan Menko Kesra Agung Laksono tersebut, diterima oleh Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, DR. H. Irianto MS Syafiuddin (Yance), Pimpinan Ponpes Cadangpinggan KH. Syakur Yasin MA, serta ribuan para imam masjid yang tergabung dalam Forum Komunikasi Imam Masjid (Forkim) Kab. Indramayu. Ikut hadir pula pada kegiatan tersebut juga, Ketua DPD Partai Golkar Kab. Indramayu H. Daniel M. Syafiuddin, Ketua DPRD H. Rozaq Muslim, unsur muspida, para pejabat pemkab, dan undangan lainnya. 


Pada kesempatan itu, Menko Kesra mengatakan, pemberian bantuan bea siswa pendidikan tersebut merupakan bentuk kepedulian dari pemerintah pusat untuk menanggulangi masyarakat Indonesia agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena, pendidikan adalah posisi yang sangat strategis dalam mempercepat pembangunan. "Kendati demikian, karena keterbatasan anggaran, maka pemberian bea siswa pendidikan tersebut ada skala prioritas," ungkap Menko Kesra.


Pemberian bea siswa pendidikan ini diperuntukan  bagi masyarakat Indonesia dengan klasifikasi tertentu. Di antaranya ada  kategori pemberian bantuan untuk kategori sangat cerdas, cerdas tapi miskin, setengah cerdas, serta sejumlah kategori lainnya. "Itu tujuannya untuk mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia," tegas Agung laksono.


Lebih lanjut Menko Kesra menambahkan, untuk menanggulangi angka pengangguran di Indonesia yang mencapai angka 30 juta orang, saat ini pemerintahan Persiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga telah mempersiapkan anggaran untuk alokasi bantuan-bantuan untuk kepentingan itu senilai Rp 63 triliun. Juga bantuan-bantuan permodalan lainnya, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemerintah juga telah menganggarkan sebesar Rp 100 triliun dalam jangka waktu lima tahun. "Semuanya itu untuk memberdayakan masyarakat Indoensia," tegas Agung.


Pada kunjungan tersebut, Menko Kesra menyerahkan dana bantuan bea siswa dan bantuan lainnya yang mencapai Rp 109 miliar, diterima oleh Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, untuk diteruskan kepada masing-masing sekolah dan madrasah yang ada di Kab. Indramayu, masing-masing di antaranya, untuk MTs Rp 350 juta, MA Rp 65 juta, Ponpes Rp 800 juta, bantuan bea siswa Rp 6 miliar, SD - SMP Rp 4 miliar, SMA Rp 1 miliar, SMK Rp 846 juta. Selain itu untuk pontren bantuan sebesar Rp 16, 7 miliar.


Sementara itu, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, menyatakan rasa terimakasihnya kepada Menko Kesra atas pemberian bantuan bea siswa pendidikan dan bantuan lainya. Menurut Bupati Anna, pembangunan kesejahteran rakyat yang dilaksanakan di Kab. Indramayu melalui peningkatan program pemberdayaan masayarakat maupun pengentasan program kemiskinan melalui berbagai program yang ada, seperti Gempur Gakin, ISRA dan lainnya. Semua itu bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih bermutu."Semua program itu merupakan program prioritas pemkab Indramayu, untuk mewujudkan visi daerah Indramayu yang religius, maju, mandiri dan sejahtera (Remaja)," ungkap Bupati Anna.


Senada juga diungkapkan Pengasuh Ponpes Cadangpinggan K.H. Syakur Yasin. Katanya, kepedulian terhadap masyarakat untuk pemberian bantuan bea siswa pendidikan, seperti untuk pesantren dan lainnya, adalah bukti konkrit kerja pemerintah untuk memperhatikan masyarakatnya. "Untuk itu, kami berterimakasih atas kepedulian ini, terutama kepada Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan mantan Bupati Indramayu H. Yance,  kami mendoakan, agar semuanya diberi kekuatan sehat jasmani maupun rohaninya," tandasnya.(KC/deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu