Langsung ke konten utama

BNI Salurkan Dana Bina Lingkungan

 

INDRAMAYU 23/8/2011 (www.humasindramayu.com) – Bersamaan dengan kegiatan Pasar Murah BUMN Peduli 2011 yang dipusatkan di alun-alun Indramayu, Selasa (23/8), BNI menyalurkan dana bina lingkungan sebesar Rp 230 juta bagi masyarakat Indramayu. Dana tersebut dialokasikan untuk bidang pendidikan, keagamaan dan kesehatan.

 

Bidang pendidikan, yaitu untuk renovasi 3 unit sekolah senilai Rp75 juta serta beasiswa bagi 50 siswa SD, SMP, dan SMA dengan total nilai Rp17 juta. Bidang keagamaan dialokasikan untuk membantu renovasi masjid dan mushola sebanyak 5 unit dengan total nilai Rp125 juta. Sedangkan bidang kesehatan dibantu Rp13 juta untuk posko layanan kesehatan.

 

"Dana bina lingkungan ini memang sudah merupakan kewajiban kami terhadap lingkungan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR)," jelas Pemimpin Cabang BNI Indramayu Heru Setyohadi didampingi Pemimpin Kantor Layanan Indramayu, Iman Santoso.

 

Sementara pelaksanaan Pasar Murah BUMN Peduli 2011 di Jawa Barat, untuk Kabupaten Indramayu secara resmi dicanangkan Selasa (23/8) oleh Sekda Drs H Cecep Nana Suryana MSi. Kegiatan ini dihadiri CEO Wilayah 04 Bandung, Diaz Widiati.

Diaz menjelaskan, untuk wilayah Jawa Barat BNI mengalokasikan dana BUMN Peduli sebesar Rp 6 miliar yang pelaksanaannya dikoordinir oleh PT Perkebunan Nusantara VIII.

 

Sedangkan Pasar Murah BUMN Peduli di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pelaksanaannya dibantu oleh BNI pada tanggal 22-24 Agustus 2011. Kegiatan ini dilaksanakan di enam kawedanaan, yaitu Karangampel, Lelea, Indramayu, Jatibarang, Anjatan dan Gabuswetan. Sebanyak 33.333 paket senilai Rp1,67 miliar dengan subsidi sebesar Rp 500 juta didistribusikan di enam wilayah tersebut. Dalam pasar murah ini, satu paket sembako senilai Rp50.000 dijual kepada masyarakat yang membutuhkan dengan harga Rp35.000. Paket tersebut terdiri dari 2 kg beras kualitas premium, 2 kg gula, dan 1 liter minyak goreng.

 

"Pasar Murah BUMN Peduli 2011 Jawa Barat ini bertujuan untuk menekan harga atau menstabilkan harga sembako, dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat," tandas Diaz.

 

Sementara itu Sekda Kabupaten Indramayu Drs. H. Cecep Nana Suryana, M.Si mengatakan, BNI sudah turut membantu mengembangkan perekonomian masyarakat. Bahkan salah satu pelayanan yang paling dirasakan adalah peranan BNI dalam memberikan jasa pengiriman uang dari TKI untuk keluarganya. Sehingga BNI sudah memiliki ikatan bathin yang kuat dengan masyarakat Indramayu. Hal ini terbukti dengan penyelenggaraan pasar murah yang menyediakan paket sembako cukup banyak untuk masyarakat Indramayu.

Sekda memberikan apresiasi yang tinggi kepada BNI atas bantuannya serta berharap mudah-mudahan kegiatan semacam ini dapat diselenggarakan secara rutin, agar keberadaan dan peranan  BNI semakin dirasakan oleh masyarakat Indramayu. (Meillyn/www.humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu