Langsung ke konten utama

Ahmad Heryawan Gelar Safari Ramadhan di Indramayu


 

*Salurkan Bantuan 956 Juta untuk Guru Madrasah

INDRAMAYU 5/8/2011 (www.humasindramayu.com) – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menggelar Safari Ramadhan di Kabupaten Indramayu, dalam kegiatan itu disalurkan bantuan kepada para guru Madrasah di wilayah III Cirebon sebesar 956.400.000,- untuk 797 orang yang masing-masing per orang menerima 1,2 juta rupiah.

 

Dari total jumlah bantuan yang diberikan tersebut diberikan masing-masing kepada Kabupaten Kuningan sebesar 188.400.000 untuk 157 guru, Kabupaten Indramayu 291.600.000 untuk 243 guru, Kabupaten Cirebon 243.600.000 untuk 203 guru, Kota Cirebon 20.400.000 untuk 17 guru, dan Kabupaten Majalengka 212.400.000 untuk 177 guru. Bantuan tersebut secara simbolis diberikan kepada bupati/walikota se wilayah III Cirebon. Kegiatan Safari ini mendapatkan sambutan yang antusias dari masyarakat Kabupaten Indramayu dan sekitarnya.

 

Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si mengatakan, masyarakat Kabupaten Indramayu dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan ini penuh dengan suka cita. Kemudian semaraknya bulan Ramadhan ini juga tidak terlepas dari komitmen Pemkab Indramayu dalam mensosialisasikan nunsa religius seperti yang tertuang dalam visi Indramayu Remaja.

 

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjelaskan, Safari Ramadhan ini merupakan upaya untuk mensosialisasikan program dan kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kedatanganya untuk Safari Ramadhan di wilayah III Cirebon yang ditempatkan di Kabupaten Indramayu adalah untuk melihat lebih dekat hasil pembangunan yang ada di daerah. "Kabupaten Indramayu saat ini telah banyak berubah dan mengalami kemajuan yang pesat bila dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu." Kata Ahmad Heryawan.

 

Ia menambahkan, datangnya Bulan Ramadhan ini semua pihak diharapkan akan lebih meningkatkan akidah keimanan kepada Allah SWT. Selain itu juga semua masyarakat harus bisa lebih mensyukuri nikmat yang telah diberikan. Para kaum muslimin juga harus memiliki dimensi moralitas dan profesionalitas dalam kehidupannya sehari-hari. (deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu