Langsung ke konten utama

Bupati Indramayu Resmikan 10 Ruang Kelas Baru SMAN 1 Sindang

 

SINDANG 19/7/2011 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah meresmikan 10 ruang kelas baru (RKB), 1 ruang laboratorium fisika, dan 1 ruang komite sekolah SMAN 1 Sindang, Selasa (19/7). Peresmian ruang kelas baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Indramayu.

 

Ketua Komite Sekolah SMAN 1 Sindang Drs. H. Muhaemin mengatakan, kegiatan pembangunan RKB ini merupakan keinginan para orang tua siswa untuk peningkatan pendidikan anak-anaknya. Pembangunan yang dilakukan secara swakelola tersebut menyerap anggaran sebesar 1 miliar lebih. Menurut Muhaemin, komitmen terhadap pendidikan ini bukan hanya ditunjukan dalam sarana fisik saja. Namun juga komite sekolah sangat peduli terhadap siswa yang tidak mampu. Dari jumlah total seluruh siswa yang ada di sekolah tersebut, sebanyak 20 % berasal dari siswa tidak mampu dan telah dibantu oleh komite sekolah.

 

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya menjelaskan,  pembangunan ruang kelas baru tersbeut tidak lain bertujuan agar proses belajar mengajar tidak menemui hambatan yang berarti sehingga tujuan penyelenggaraan pendidikan dapat tercapai. Namun demikian, sarana dan prasarana pendidikan saja belum cukup untuk dapat mewujudkan harapan semua pihak. Diperlukan lebih dari sekedar komitmen, tetapi lebih jauh berupa tindakan nyata dari seluruh komponen masyarakat agar dapat menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas.

 

Di lingkungan sekolah, kepala sekolah merupakan penanggung jawab penuh segala kegiatan dan program pendidikan yang diselenggarakan di sekolah tersebut. Hal ini harus didukung oleh kesiapan para guru sebagai pendidik dan para karyawan sebagai pelaksana administrasi. Di samping itu, kesadaran dan kemauan yang kuat dari para siswa juga memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar.

 

Pada peresmian itu dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pendidikan, Muspika Kecamatan Sindang, dan juga DR. Dody Susanto ketua umum Permata Bangsa serta undangan lainnya. (deni/humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu