Langsung ke konten utama

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Anna Sophanah Lakukan Penghijauan


 

INDRAMAYU 17/6/2011 (www.humasindramayu.com) – Peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia dan Hari Lanjut Usia Nasional tingkat Kabupaten Indramayu diperingati dalam suatu upacara bendera dan penghijauan yang dilakukan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Kamis (17/6) di alun-alun Indramayu.

Penghijauan yang dilakukan kali ini diharapkan merupakan suatu esensi sebagai penjaga keseimbangan antara kepentingan manusia dengan semua makhluk hidup lain di lingkungannya.

Anna Sophanah menjelaskan, laju kerusakan hutan lebih cepat dibandingkan dengan upaya pemulihannya. Setiap tahun, kerusakan hutan diperkirakan sebesar 1,1 juta hektar, sedangkan kemampuan pemulihannya baru sekitar 0,5 juta hektar. Kondisi ini mengakibatkan masih terjadinya kerusakan lingkungan dan hampir seluruhnya menjadi bencana. Hal tersebut menjadi faktor dominan pengurangan nilai dan fungsi hutan yang seharusnya dapat memberikan layanan bagi kehidupan, seperti menata siklus air, tempat beradanya keanekaragaman hayati, dan memitigasi perubahan iklim.

Hal yang penting lagi, lanjut bupati, adalah melanjutkan dan mengembangkan upaya penanaman dan pemeliharaan pohon, seperti gerakan penanaman satu milyar pohon yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. Gerakan tersebut dapat dilakukan oleh semua individu yang pada dasarnya merupakan hak dan kewajiban bersama. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020.

"Untuk itu, pada kesempatan ini saya mengajak semua pihak untuk berpartisipasi menjaga sumber daya alam terutama hutan, agar dapat bermanfaat secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Saya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak, baik jajaran pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, LSM, maupun masyarakat, yang telah melakukan berbagai kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan hidup dan hutan. Mari kita jadikan momentum peringatan hari lingkungan hidup sedunia tahun 2011 saat ini untuk memposisikan hutan sebagai modal utama pembangunan menuju masyarakat sejahtera." Kata bupati.

Penghijauan yang dilakukan tersebut merupakan sumbangan dari Danamon yang diserahkan oleh Cluster Manajer Danamon Region Indramayu Koko Komarudin sebanyak 300 pohon biola cantik yang ditanam di area parkir alun-alun Indramayu. (deni/humasindramayu.com)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu