Langsung ke konten utama

Anna Sophanah Selamatkan Ginah Gipari dari Drop Out

 

SUKRA 10/6/2011 (www.humasindramayu.com) – Hidup dengan kakek dan neneknya yang mengalami cacat fisik. Menjadikan Ginah Gipari siswa SDN Ujunggebang Kecamatan Sukra hampir saja tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena ketiadaan biaya. Namun hal ini bisa ditanggulangi dengan kedatangan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah yang menghampiri langsung tempat tinggalnya pada Jum'at (10/6) dalam suatu kegiatan Ibu Sayang Rakyat (ISRA).

 

Duhadapan bupati, Cantel (60) warga Blok Janggar RT 09/05 Desa Ujunggebang Kecamatan Sukra yang menderita cacat fisik menceritakan penderitaannya yang mengandalkan belas kasihan dari orang lain sementara anak-anaknya bekerja di luar Indramayu. Terkadang dirinya merasa putus asa untuk membiayai cucunya ini, akan tetapi dirinya terus berusaha untuk membiayai sekolah cucunya berusaha sampai dengan selesai. Selain mengharapkan bantuan terhadap pendidikan cucunya, Cantel juga mengharapkan perbaikan rumahnya yang tidak layak huni. Setelah mendengarkan  keluhan warganya ini, bupati Indramayu langsung memerintahkan kepada OPD terkait untuk segera mengatasi permasalahan tersebut.

 

Setelah dari rumah Cantel, selanjutnya Bupati Indramayu menuju kediaman Mashudi (30), warga ini mengharapkan pengobatan terhadap istrinya Nurhayati dan dua anaknya yang membutuhkan makanan bergizi. Setelah melihat itu, Anna Sophanah langsung memeritahkan kepala Puskesmas untuk melakukan pengobatan dan mengawasi kehidupan keluarganya.

 

Selesai dari Desa Ujunggebang, Bupati Indramayu menuju Desa Tegaltaman. Didesa ini Bupati Indramayu membantu Nuri'ah (49) yang mengharapkan bantuan biaya pendidikan untuk anaknya Mikrod siswa SMPN 1 Sukra, dan juga Mista (45) yang juga mengharapkan pendidikan bagi anak-anaknya. Kedatangan orang nomor satu di Indramayu ini mendapatkan respon dari masyarakat yang menyambutnya sepanjang jalan, apalagi bupati menyusuri jalan-jalan setapak yang sangat sempit. Dengan adanya ISRA ini, diharapkan permasalahan yang muncul di masyarakatnya bisa sedikit di atasi dan mengurangi angka kemiskinan di Indramayu. (deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Jembatan Pecuk Akhirnya Dibangun

INDRAMAYU 15/12/2011 ( www.humasindramayu.com ) – Harapan masyarakat di Kecamatan Arahan dan Sindang untuk memiliki jembatan akhirnya terwujud. Pemerintah Kabupaten Indramayu memastikan Jembatan Pecuk yang terletak di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu segera dibangun. Rencana pembangunan jembatan siap digunakan masyarakat pada 2012 mendatang. Jembatan ini sempat tertunda selama tiga tahun.   Menurut Kabid Jembatan pada Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu Sutiyono mengatakan, pembangunan Jembatan Pecuk dipastikan selesai setelah Pemerintah Kabupaten Indramayu mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 4,2 miliar dari pemerintah pusat melalui APBN perubahan 2011. Dia menyebutkan, terhambatnya proyek pembangunan Jembatan Pecuk di Desa Panyindangan Kulon,Kecamatan Sindang karena minimnya anggaran. Sebab,kebutuhan untuk memenuhi rangka baja jembatan sepanjang 120 meter tidak bisa dianggarkan penuh melalui dana APBD. ...