Langsung ke konten utama

GMNI dan FORDEM Siap Kawal Indramayu Remaja dan Dukung Yance Sebagai Calon Gubernur Jawa Barat


 

INDRAMAYU 27/5/2011 (www.humasindramayu.com) - Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Indramayu dan Forum Demokrasi (FORDEM) siap bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mewujudkan visi Indramayu Remaja. Pernyataan itu disampaikan dua organisasi yang selama ini dianggap kritis ketika melakukan audiensi dengan Bupati Indramayu untuk membahas permasalahan yang lagi hangat di Kabupaten Indramayu terutama masalah persoalan hukum, pada Kamis (26/5) kemarin di Pendopo Indramayu.

 

Mantan Ketua GMNI Indramayu Ibnu Khaldun dan pengurus FORDEM, Beni, menyatakan kedua organisasi ini siap bahu-membahu demi terciptanya masyarakat Indramayu yang religius maju mandiri dan sejahtera (Remaja). Pembangunan yang telah dilakukan oleh bupati sebelumnya yakni DR. H. Irianto MS. Syafiuddin yang kini dilanjutkan oleh Anna Sophanah harus diberikan kesempatan untuk melanjutkan program-program yang belum selesai. Sebagai elemen mahasiswa organisasi ini siap memberikan saran kritik dan juga solusi dari beberapa kebijakan pemerintah daerah.

 

Pada kesempatan itu juga, kedua orgnisasi ini mendukung mantan Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin untuk menjadi calon Gubernur Jawa Barat. Selain memiliki kemampuan dalam memimpin, Yance juga dinilai banyak memiliki ide dan gagasan cemerlang dalam melaksanakan pembangunan seperti yang telah dilakukan di Indramayu selama kepemimpinannya. Adanya wacana putra daerah Indramayu untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat harus didorong oleh semua pihak termasuk GMNI dan FORDEM.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pada kesempatan itu mengatakan, Pemkab Indramayu tidak akan mencampuri persoalan hukum yang terjadi, semuanya diserahkan kepada mekanisme penegakan hukum yang berlaku. Pemkab Indramayu telah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka korupsi ditingkat birokrasi dengan melakukan sumpah dan penandatanganan pakta integritas bagi para PNS.

 

Kemudian, Pemkab Indramayu juga sudah menyiapkan bantuan beasiswa bagi siswa maupun mahasiswa yang tidak mampu. Dikatakannya, dana tersebut diantaranya berasal dari Yayasan Gempur Gakin, yang memang diperuntukan untuk membantu warga miskin. Bagi mahasiswa yang tidak mampu kami berharap tetap rajin kuliah dan jangan putus ditengah jalan. Sebab kami siap untuk membantu mereka yang memang benar-benar tidak mampu," tuturnya.

 

Sementara itu, DR. H. Irianto MS. Syafiuddin menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan mahasiswa untuk maju dalam pencalonan Gubernur Jawa Barat. Namun menurutnya, masalah pencalonan tentunya ada mekanisme dalam partai. Kendati demikian, Yance menyatakan siap apabila memang diberi amanah. (deni/humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu