Langsung ke konten utama

Drs. H. Supendi, M.Si (Wakil Bupati)

"Saya Sering Bikin Karedok Sejak ngekost"

 

INDRAMAYU 3/5/2011 (www.humasindramayu.com) - Dari peringatan Hari Kartini yang berlangsung pada 21 April yang lalu menyisakan pertanyaan terutama dalam lomba bikin karedok yang diikuti oleh para pejabat. Pasalnya wakil bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si ditetapkan sebagai pemenang pertama. Pertanyannya adalah seberapa sedap racikan bumbu yang diolah orang nomor dua di Indramayu itu sehingga meyakinkan dewan juri sebagai pemenangya.

 

Perlombaan yang pertama di gelar di Kabupaten Indramayu langsung mendapatkan respon dari pejabat. Wakil bupati Indramayu berlomba bersama dengan ketua DPRD, Dandim 0616, Wakapolres, Sekretaris daerah, Kepala Kejaksaan, Ketua Pengadilan, dan GM RU VI Balongan.

 

Begitu lomba dimulai, dengan percaya diri wakil bupati langsung mengenakan pakaian kebesaran ala chief  dan langsung memilih bumbu untuk diracik. Dengan cekatan wabup memilih kacang, garam, air, dan pisang muda untuk di ulek menjadi suatu bumbu. Setelah meracik bumbu yang dirasa sudah cukup sedap untuk menjadi dasar dalam membuat karedok, selanjutnya wabup memilih bahan pokok untuk seperti kacang panjang, kol, serta bahan lainnya untuk dicampur dengan bumbu yang sudah dibuat sebelumnya.

 

Setelah semua bahan sudah tercampur dengan bumbu, selanjutnya wabup dengan cekatan menyajikan karedok bikinannya kedalam piring yang telah disediakan. Kemudian tidak lupa menghiasnya dengan taburan emping melinjo yang menjadi teman setia ketika menyantap emping.

 

Berkat racikannya dalam membuat karedok begitu apik dan rasanya juga seperti racikan diwarung, akhirnya oleh dewan juri wabup dinyatakan menjadi pemenang pertama dan mengalahkan pejabat lainnya. Lantas mengapa seorang wakil bupati begitu lihai dalam meracik karedok ? ternyata ketika masih sekolah dan kuliah dia sering nongkrong di warung tukang karedok untuk memperhatikan dan kemudian mencobanya. "Waktu saya ngekost masih sekolah dan kuliah, saya sering nongkrong di warung tukang karedok terus memperhatikan dan mencobanya sendiri. Ya alhamdullah sekarang bisa sendiri, ya kalau sedikit-sedikit asin wajarlah," kata Drs. H. Supendi yang di iyakan oleh istrinya Ny.Nani Supendi.(deni)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama ...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...