dari empat orang asal Blok Krasak, RT 01/02 Desa Sidamulya, Kecamatan
Bongas, Kabupaten Indramayu, Kamis (3/3) menjalani perawatan intensif
di RSUD Indramayu. Satu keluarga tersebut diduga terjangkit supect flu
burung. Keempatnya, mengalami gejala yang sama yakni mengalami demam,
batuk dan sakit perut, serta sesak nafas setelah kematian puluhan ekor
ayam miliknya serta tetangganya.
Satu keluarga suspect tersebut yakni Dulgani(40), Carisah(33), dan dua
anak puterinya yakni Cinta(7) dan Dewi(6). Keempatnya menjalani
perawatan khusus di RSUD Indramayu dengan standar perawatan penyakit
menular.
Dikatakan Dulgani yang berprofesi seorang guru di SD Cipedang IV
Bongas bahwa awal mulanya anaknya yang bernama Cinta mengalami sesak
nafas dan menggigil serta sakit perut. Namun tidak lama, rasa sakit
tersebut secara mendadak dialami dirinya, istri serta anak bungsunya
Dewi.
"Ya, kami tiba-tiba mengalami sakit serupa, setelah tidak lama dari
puluhan ayam kami yang mati secara mendadak," ujar Dulgani.
Diketahui, ayam piaraan milik Dulgani sebanyak 35 ekor secara
tiba-tiba mati mendadak, menyusul ayam milik tetangganya bernama
Randeng(45) sejumlah 18 ekor serta ayam-ayam milik tetangga lainnya
disekitar rumahnya. Melihat kejadian tersebut, lantas sejumlah warga
langsung melaporkan kejadian kepada puskesmas setempat.
Mendapatkan laporan keresahan warga, petugas Dinas Kesehatan, Dinas
Peternakan, dan Puskesmas setempat langsung memeriksa lokasi dan
melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) terhadap ayam yang mati.
"Setelah kami periksa, semua unggas yang mati positif terjangkit flu
burung. Maka, kami dengan segera membawa korban suspect untuk
diperiksa intensif. Karena, dari gejalanya mereka diduga terkena virus
AI dari ayam yang mati," jelas dr Syahroni, petugas Dinas Peternakan
yang membawa keempat suspect dari Bongas ke RSUD Indramayu.
Sementara itu, dr Johari selaku Dokter RSUD Indramayu yang memeriksa
keempat suspect, mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel darah dan
pemeriksaan rontgen terhadap keempat korban. Selanjutnya, sampel darah
itu dikirimkan ke laboratorium untuk memastikan penyakit yang diderita
para korban.
"Kita masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium tersebut. Jika
dugaan awal terkait gejala yang dialami, bisa saja itu gejala flu
burung. Karena, keempat suspect mengalami gejala yang mirip dengan
korban terpapar virus flu burung, yakni mengalami demam tinggi, batuk,
disertai sakit perut. Terlebih, disekitar rumahnya terdapat unggas
yang mati mendadak," tegas dr Johari..
Berdasarkan informasi serta data yang tercatat, flu burung juga pernah
menyerang satu keluarga di Kecamatan Bongas, tepatnya di Blok Cipedang
Kanem, Desa Cipedang, pada Januari 2006 silam. Bahkan, dua orang
anggota keluarga yang terdiri dari kakak dan adik, meninggal dunia.
Begitupun dengan keempat suspect, saat ini masih dilakukan perawatan
intensif. (deni/humasindramayu.com)