Kabupaten Indramayu, menggelar operasi Tubektomi khususnya pelayanan
Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP) secara
gratis bagi akseptor KB baru.
Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu (RSBI) Losarang, kembali menjadi
lokasi kegiatan yang berlangsung Senin (21/2) yang lalu. Dipilihnya
RSBI, karena RS milik Puddokkes Polda Jabar tersebut, dinilai memiliki
fasilitas lengkap maupun petugas medis yang terlatih.
Kekuatan itu didukung pula dengan adanya alat Lavaroskopi untuk
sterilisasi alat-alat MOW/MOP bantuan dari BKKBN Pusat. Alat medis
senila Rp600 juta tersebut, belum dimiliki oleh RS lain khususnya di
Indramayu.
"RSBI memiliki segalanya untuk mendukung suksesnya pelayanan KB
berkualitas, serta mempunyai visi yang sama dengan kami untuk
percepatan pelaksanaan revitalisasi program KB dalam menekan laju
pertumbuhan penduduk. Kami sangat menghargai peran RSBI Losarang yang
berkontribusi dalam pemasangan KB MOW dan MOP," terang Kepala BPPKB
Indramayu Drs H Nuruzaman MM disela kegiatan.
Tak hanya dari segi tempat, kegiatan ini juga mendapat perhatian
serius dari Pemerintah Kabupaten Indramayu. Dukungan itu dibuktikan
dengan hadirnya bupati Hj Anna Sophanah dilokasi acara untuk memonitor
jalannya kegiatan. "Kedatangan bupati Anna ini adalah sebagai bentuk
kepedulian pemerintah untuk suksesnya program KB di Indramayu,"
tegasnya.
Dijelaskan Nuruzaman, sebenarnya kegiatan semacam ini dilaksanakan
secara berkala. Seringnya bekerjasama dengan instiusi lain seperti
Polri, TNI maupun lembaga lain yang dikemas dalam even bhakti sosial.
Namun untuk kegiatan kali ini, BPPKB berupaya secara mandiri tapi
tetap menggandeng RSBI Losarang guna mencapai tujuan menekan laju
pertumbuhan penduduk di Indramayu.
Karena menurutnya, pertumbuhan penduduk di Indramayu yang begitu
cepat, harus dikendalikan secara komprenhensif melalui kontinuitas
kegiatan pelayanan KB. Untuk kegiatan kali ini, pihaknya menargetkan
200 akseptor baru MOW dan MOP dapat terlayani.
Kemudian, implementasi dari substansi pengendalian kelahiran akan
lebih fokus lagi dengan memprioritaskan perhatian pada pasangan muda
atau pasangan usia subur muda paritas rendah untuk ber-KB yang cocok
dan sesuai dengan keinginannya. Intensifikasi penggarapan kelompok
masyarakat itu akan memberikan dampak signifikan terhadap penurunan
tingkat kelahiran.
"Selain pelayanan MOP dan MOP kepada akseptor baru, BPPKB juga
memprogramkan agar seluruh pasangan usia subur wajib ber-KB. Sebab,
mereka penyumbang terbesar peningkatan angka kelahiran yang akan
menambah jumlah penduduk di Indramayu," terang Nuruzaman.
Sementara itu, Kepala RSBI Losarang Kompol dr Asep Hendradiana
Sp.An.Mkes menyatakan kesiapanya untuk terus mendukung suksesnya
program KB daerah, provinsi maupun nasional. Tidak saja saat
diadakannya even-even, tapi dengan memberikan fasilitasi dan pelayanan
berkualitas secara menyeluruh kepada masyarakat luas sebagai akseptor
KB. (deni/humasindramayu.com)