Langsung ke konten utama

Penuhi Nazar, Bupati Anna Kunjungi SMAN 1 Anjatan

ANJATAN – Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah memenuhi janjinya untuk
mengunjungi kampus SMA Negeri 1 Anjatan, Senin (21/2).

Kunjungan itu merupakan realisasi nazar yang dulu pernah diucapkan
saat masih menjabat sebagai Ketua TP PKK Indramayu. Nazar itu
terlontar, kala itu ia merasa terkesan dengan penyambutan sekaligus
prestasi yang diraih sivitas akademika SMAN 1 Anjatan.

"Dulu saya pernah nazar, kalau sudah menjadi Bupati, maka kampus ini
yang akan saya kunjungi pertama kali. Alhamdulillah, sekarang janji
saya terpenuhi," ucapnya disambut aplaus keluarga besar SMAN 1
Anjatan.

Bupati Anna tidak datang sendirian, dia bersama suaminya H Irianto MS
Syafiuddin (Yance) dan membawa serta sejumlah kepala OPD. Diantaranya
kepala Dinas Pendidikan Moh Rahmat SH dan kepala Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Drs Rinto Waluyo.

Ketua TP PKK Kabupaten Hj Nani Supendi dan ketua BAZ Indramayu H
Sadeli BA juga ikut dalam kunjungan kerja pertama Bupati Anna
tersebut.

Karena selain memenuhi nazar Bupati Anna, dalam kesempatan itu juga
dilaksanakan kegiatan pemberian bantuan dana Zakat Profesi (Zaprof)
dari BAZ kepada masyarakat kurang mampu di wilayah Kecamatan Anjatan.

Penyambutan rombongan Bupati Anna berlangsung semarak. Tiba dihalaman
kampus, rombongan disambut regu Paskibra dan nyanyian regu obade serta
aneka tari nusantara yang diperagakan oleh siswa sanggar tari SMAN 1
Anjatan. Camat Anjatan Mulya Sedjati SE dan kepala SMAN 1 Anjatan Drs
Wintomo MPd terlihat mendampingi kedatangan rombongan.

Dan rupanya, momen kunker itu dimanfaatkan oleh siswa SMAN 1 Anjatan
untuk menyampaikan aspirasinya. Adalah Untung Suropati yang diberi
kesempatan curhat dihadapan bupati Anna.

Siswa kelas XII IPA 2 ini meminta agar biaya pendidikan untuk SLTA
dibebaskan dan menambah fasilitas di tempatnya belajar. Untung juga
mengeluhkan kondisi jalan raya Patrol-Haurguelis yang rusak berat.
"Sehabis hujan, kondisi jalan becek bu. Kalau mau berangkat sekolah
naik motor, baju seragam saya sering kotor kecipratan lumpur,"
tuturnya.

Keluhan itu langsung direspon serius Bupati Anna. Dia menjelaskan,
program pemerintahannya sampai 5 tahun kedepan, tetap memprioritaskan
bidang pendidikan.

Saat ini, Pemkab baru mewujudkan biaya pendidikan gratis bagi siswa SD
dan SLTP. Sedangkan untuk SLTA, baru 30 persen berupa pemberian
beasiswa yang dikhusus kan bagi siswa dari keluarga tidak mampu.

"Kita ingin mewujudkan program wajib belajar 12 tahun dan untuk itu
Pemkab mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pendidikan.
Bebas pendidikan hingga tingkat SMA ini merupakan lanjutan, setelah
kita membebaskan biaya pendidikan dari tingkat SD hingga SLTP sejak
beberapa tahun lalu. Mudah-mudahan program ini segera terealisasi
termasuk penambahan fasilitas belajar bagi siswa," janjinya dan
langsung diberi aplaus seluruh siswa SMAN 1 Anjatan.

Soal jalan rusak, bupati Anna juga merasakan apa yang dialami para
siswa dan masyarakat pengguna jalan. "Badan saya sampai pegel-pegel
ketika lewat jalan rusak itu," akunya.

Namun kata dia, kewenangan jalan raya Patrol-Haurgeulis kini masih
dalam proses peralihan dari Pemkab Indramayu kepada Pemerintah
Provinsi Jawa Barat. Peralihan kewenangan itu imbas dari perencanaan
pembangunan jalan tol Cikampek-Cirebon yang nantinya akan melewati
wilayah selatan Kabupaten Indramayu. Oleh karenanya, jalan
Patrol-Haurgeulis akan menjadi aset Provinsi Jabar untuk mendukung
rencana pembangunan jalan tol tersebut.

"Peralihan ini butuh proses lama dan bisa jadi kapiran. Dalam arti,
Pemkab tidak berani melakukan perbaikan, provinsi juga demikian. Tapi,
karena ini menyangkut hajat hidup masyarakat Indramayu, kami tetap
bertanggungjawab agar kondisi jalan layak dilalui dengan melakukan
pemeliharaan rutin. Sekarang upaya perbaikan sedang dilakukan.
Mudah-mudahan proses peralihan ini cepat tuntas, dan jalan rusak
segera diperbaiki," papar bupati Anna.

Usai memberikan sambutan dan jawaban, bupati Anna lagi-lagi dibuat
terkesan. Itu setelah regu obade membawakan lagu tentang harapan dan
doa agar visi Indramayu Remaja sukses sehingga membawa kesejahteraan
bagi seluruh masyarakat.

Tak hanya itu, disela mendendangkan lagu, pimpinan regu obade
menyerahkan cinderamata kepada bupati Anna disaksikan seluruh
undangan. (deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu