Langsung ke konten utama

Warga Blok Bonjot Swadaya Bangun Gedung TK

SINDANG – Peduli akan pendidikan bagi anak-anaknya, ratusan warga Desa
Panyindangan Kulon Blok Bonjot lakukan swadaya pembangunan gedung
sekolah Taman Kanak-kanak (TK). Bangunan yang baru awal akan dibuat
sebanyak 2 kelas tersebut, mendapatkan respon yang positif oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Indramayu. Hal ini dibuktikan dengan, Kepala
Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Indramayu, H Muhammad Rakhmat SH
MH, yang melakukan peletakan batu pertama dilokasi pembangunan
tersebut, Sabtu(8/1).

Meski acara peletakan batu pertama tersebut sempat terguyur hujan,
namun antusias masyarakat tidar pudar. Mereka tetap mendatangi lokasi
guna menyaksikan acara tersebut, sebagai awal pembangunan gedung TK
bagi masyarakat setempat. Dikatakan Kadisdik M Rakhmat, dirinya
mengaku bangga atas kepedulian masyarakat terhadap pendidikan. Dengan
adanya bangunan yang dibuat oleh hasil swadaya ini, diharapkan dapat
memperkuat kebersamaan demi terciptanya anak Indramayu yang pandai.

"Minat akan sekolah ternyata masih tinggi di Indramayu, dengan adanya
bangunan pendidikan yang dilakukan secara swadaya ini, merupakan bukti
bahwa masyarakat memang nyata peduli akan pendidikan," ujar M Rakhmat
didampingi Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Drs Masdik MM, Kepala
UPTD Pendidikan Kecamatan Sindang Drs H Suryadi MPd disela-sela acara.

Ditambahkan dirinya, kepedulian yang dilakukan warga masyarakat Blok
Bonjot Desa Panyindangan Kulon ini, setidaknya mampu sebagai pemicu
masyarakat lainnya di Kabupaten Indramayu untuk melakukan hal serupa.
Sehingga, semakin banyak sarana pendidikan yang ada, semakin meningkat
pula angka warga sekolah. Bahkan, dengan semakin banyaknya sarana
pendidikan di desa-desa, hal ini juga guna pencapaian target Indeks
Pembangunan Masyarakat (IPM) dalam bidang pendidikan bagi kabupaten
Indramayu agar meningkat. Dimana, dirinya menargetkan nilai 8 pada
tahun 2015 untuk IPM yang saat tahun lalu baru mencapai di angka 6,5.

"Mari kita bersama-sama menjaga dan turut serta dalam upaya
peningkatan pendidikan, dan jangan sampai ada lagi anak-anak putus
sekolah. Sebab, sekarang sudah banyak pendidikan yang bisa masyarakat
dapatkan. Mereka yang sempat putus sekolah, bisa masuk di kejar paket
A, B dan C," kata dia.

Tidak hanya melakukan peletakan batu pertama saja, Kadisdik Rakhmat
juga akan memberikan bantuan berupa sarana permainan bagi anak-anak
TK, sehingga sama dengan sekolah-sekolah TK yang ada di wilayah
perkotaan. Tidak hanya itu, bantuan buku bacaan juga akan diberikan,
dengan targetan akan dibuka nya perpustakaan. Sehingga, akan menunjang
minat baca murid maupun warga setempat.

"Setidaknya, dengan pendidikan TK dan madrasah diniyah ini, diharapkan
anak-anak sejak usia dini sudah bisa membaca al-quran. Bagi para orang
tua, diharapkan pula terus mendukung pembangunan ini serta memberikan
semangat bagi anak-anak nya agar terus bersekolah," harap Rakhmat.

Sementara itu, Pembina Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tiga
Dara, H Caridin, pembangunan gedung TK yang diberi nama An Nabilah
ini, murni swadaya masyarakat baik itu material maupun tenaga
dilaksanakan secara gotong royong. TK ini juga akan dibangun dengan
ukuran 8 x 12 meter terdiri dari dua ruang belajar, dengan pemanfaatan
gedung tersebut di pagi hari untuk tempat belajar anak TK dan siang
diperuntukan bagi madrasah diniyah.

"Pembangunan gedung belajar ini, masih dalam naungan PKBM Tiga Dara.
Sehingga kami juga turut bertanggungjawab dengan adanya pembangunan
gedung ini. Selama ini, anak-anak belajar di musholah setempat,
sehingga merasa perlu adanya gedung sekolah yang representatif demi
mutu pendidikan masyarakat," pungkas H Caridin. (deni)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu