Langsung ke konten utama

Ratusan Ulama Gelar Istighosah

INDRAMAYU-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu menggelar istighosah
dan doa bersama yang berlangsung ruang dalam Pendopo Indramayu, Kamis
malam (20/1) sekitar pukul 21.00. Acara istighosah dipimpin Ketua
Forum Komunikasi Imam Masjid (Forkim) Kabupaten Indramayu, K H Syakur
Yasin MA didampingi Ketua MUI K Ahmad Jamali, dan sejumlah ulama
se-Kabupaten Indramayu. Tampak hadir Bupati Indramayu H. Anna Shopanah
didampingi Wakil Bupati Drs H Supendi MSi, mantan Bupati Dr H Irianto
MS Syafiuddin, Ketua DPRD Drs H A Rozak Muslim MSi, Kapolres AKBP Rudi
Setiawan SIK MH beserta unsur muspida lainnya dan ratusan ulama ikut
hadir.

K H Syakur Yasin mengajak kepada seluruh masyarakat Indramayu untuk
tetap berdoa agar daerahnya selalu mendapat keberkahan. Keberkahan di
suatu daerah akan bisa terwujud, jika semua elemen mau bersatu padu,
baik umaroh maupun ulama. Apalagi, saat ini kondisi Indramayu terus
digoncang aksi demo pasca penetapan mantan Bupati Dr H Yance
ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus pembebesan tanah yang
digunakan untuk pembangunan Proyek PLTU. Untuk itu, dirinya mengajak
masyarakat dituntut menahaan diri dari segala bentuk yang sengaja
membuat situasi yang kurang kondusif. Pihaknya juga mengajak kepada
masyarakatat agar menenangkan hati, serta menghindari emosi yang
bakal menimbulkan kericuhan di tengah masyarakat Indramayu.

"Menahan emosi merupakan modal utama dalam meraih keberhasilan dalam
berbagai hal kehidupan masyarakat, termasuk menahan diri dari segala
bentuk tindakan yang akan membuat Indramayu kurang konsusif.
Istighosah in, selain meminta agar Kabupaten Indramayu terbebas dari
bencana alam, juga agar selalu kondusif sehingga masyarakat bisa
tenang dalam menjalankan ibadah kepada Allah."Kami berharap dengan
istighosah ini bias terhindar dari bahaya yang akan terjadi. Kami juga
meminta kepada Allah supaya mantan Bupati Dr H Yance terbebas dari
fitnahan,"ungkap Buya, usai menggelar istighosah.

Sementara itu Bupati Anna Shopanah mengungkapkan, istighosah ini
sengaja digelar` sebagai bentuk rasa syukur kepada Allh SWT yang telah
memberikan keselamatan bagi kita, serta sekaligus berdoa agar
Indramayu tetap kondusif."Muda-mudahan doa kita didengar oleh Allah,
sehingga kita diselamatkan dari bencana yang akan menimpa masyarakat
Indramayu.,"ungkapnya. (deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu