Bandung (ANTARA) - Irianto MS Syafiudin dilantik menjadi Ketua Umum DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2010-2015 di Hotwl Savoy Homan Bandung, Sabtu.
Pelantikan pucuk pimpinan Partai Golkar Jabar dilakukan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar H Aburizal Bakrie yang dihadiri oleh sekitar 1.000-an kader partai berlambang beringin itu.
Hadir pula pada pelantikan itu Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menko Kesra HR Agung Laksono, sejumlah pimpinan parpol lainnya yang ada di Jawa Barat.
Selain itu dilantik pula kepengurusan DPD Partai GolkarJabar periode 2010-2015 yang berjumlah sekitar 120-an orang. Sementara itu posisi Sekum ditempati oleh MQ Iswara dan Bendahara Tinera Widjaya.
Bagi Irianto MS Syafiudin, pelantikan sebagai Ketua DPD Golkar Jabar itu merupakan yang ke-2 kalinya pada masa kepengurusannya. Ia dan kepengurusan DPD Golkar Jabar sempat dibekukan oleh DPP Partai Golkar karena dianggap melanggar aturan partai pada penetapan pimpinan DPC Golkar di Bekasi.
Namun dalam Munaslub DPD Partai Golkar pada akhir Desember 2010, perwakilan DPC Golkar Jabar memilih kembali secara aklamasi Irianto sebagai Ketua DPD Golkar Jabar periode 2010-2015.
Pada kepengurusan DPD Golkar Jabar terdapat dua Bupati yakni Bupati Purwakarta Deddy Mulyadi yang sebagai Wakil Ketua Bapilu Wilayah II serta Bupati Garut H Aceng Fikri yang menjabat Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat.
Uniknya, Aceng Fikri merupakan bupati yang memenangkan Pilkada Garut dari jalur Independen yang berpasangan dengan Dicky Chandra.
Sementara itu Irianto dalam sambutannya menyatakan kesiapannya mengembalikan raihan suara Golkar di Jabar pada Pemilu 2014 mendatang sebesar 30 persen.
"Kami yakin Golkar masih di hati masyarakat, dan Golkar optimis bisa mencatat 30 persen suara pada Pemilu 2014 mendatang," kata Irianto.
Sementara itu Ketua Umum DPP Partai Golkar, H Aburizal Bakrie berharap tidak ada lagi Musdalub di DPD Golkar Jabar dan dibiasakan menerima hasil keputusan sesuai dengan aturan main yang ada.
"Saya tidak ingin ada Musdalub lagi di Jawa Barat, dan saya minta mengembangkan perdebatan konsep dan ide. Hentikan saling menggoyang, saling fitnah dan intrik. Biasakan adu konsep dan gagasan mencari masalah terbaik," kata Ical.
Ia menyebutkan pemenangan Golkar Jabar tidak ditentukan pengurus, tapi hanya bisa dilakukan oleh seluruh elemen di Golkar Jabar menarik hari takyat dan membuktikan ide dan gagasannya menguntungkan masyarakat.
"Masyarakat tak hanya berpidato bersifat mercusuar, tapi menunggu gagasan kongkrit," katanya.
Ical menyebutkan Jabar adalah barometer kemenangan pada Pemilu, sehingga mendapat prioritas dalam konsolidasi partai itu. Kaderisasi diharapkan Ical pada tingkat DPD I dilakukan selama dua kali dalam 2011 ini.
"Kaderisasi tingkat Provinsi harus disampaikan hingga ke tingkat desa," kata Ketua Umum DPD Partai Golkar itu menambahkan.
Pelantikan pucuk pimpinan Partai Golkar Jabar dilakukan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar H Aburizal Bakrie yang dihadiri oleh sekitar 1.000-an kader partai berlambang beringin itu.
Hadir pula pada pelantikan itu Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menko Kesra HR Agung Laksono, sejumlah pimpinan parpol lainnya yang ada di Jawa Barat.
Selain itu dilantik pula kepengurusan DPD Partai GolkarJabar periode 2010-2015 yang berjumlah sekitar 120-an orang. Sementara itu posisi Sekum ditempati oleh MQ Iswara dan Bendahara Tinera Widjaya.
Bagi Irianto MS Syafiudin, pelantikan sebagai Ketua DPD Golkar Jabar itu merupakan yang ke-2 kalinya pada masa kepengurusannya. Ia dan kepengurusan DPD Golkar Jabar sempat dibekukan oleh DPP Partai Golkar karena dianggap melanggar aturan partai pada penetapan pimpinan DPC Golkar di Bekasi.
Namun dalam Munaslub DPD Partai Golkar pada akhir Desember 2010, perwakilan DPC Golkar Jabar memilih kembali secara aklamasi Irianto sebagai Ketua DPD Golkar Jabar periode 2010-2015.
Pada kepengurusan DPD Golkar Jabar terdapat dua Bupati yakni Bupati Purwakarta Deddy Mulyadi yang sebagai Wakil Ketua Bapilu Wilayah II serta Bupati Garut H Aceng Fikri yang menjabat Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat.
Uniknya, Aceng Fikri merupakan bupati yang memenangkan Pilkada Garut dari jalur Independen yang berpasangan dengan Dicky Chandra.
Sementara itu Irianto dalam sambutannya menyatakan kesiapannya mengembalikan raihan suara Golkar di Jabar pada Pemilu 2014 mendatang sebesar 30 persen.
"Kami yakin Golkar masih di hati masyarakat, dan Golkar optimis bisa mencatat 30 persen suara pada Pemilu 2014 mendatang," kata Irianto.
Sementara itu Ketua Umum DPP Partai Golkar, H Aburizal Bakrie berharap tidak ada lagi Musdalub di DPD Golkar Jabar dan dibiasakan menerima hasil keputusan sesuai dengan aturan main yang ada.
"Saya tidak ingin ada Musdalub lagi di Jawa Barat, dan saya minta mengembangkan perdebatan konsep dan ide. Hentikan saling menggoyang, saling fitnah dan intrik. Biasakan adu konsep dan gagasan mencari masalah terbaik," kata Ical.
Ia menyebutkan pemenangan Golkar Jabar tidak ditentukan pengurus, tapi hanya bisa dilakukan oleh seluruh elemen di Golkar Jabar menarik hari takyat dan membuktikan ide dan gagasannya menguntungkan masyarakat.
"Masyarakat tak hanya berpidato bersifat mercusuar, tapi menunggu gagasan kongkrit," katanya.
Ical menyebutkan Jabar adalah barometer kemenangan pada Pemilu, sehingga mendapat prioritas dalam konsolidasi partai itu. Kaderisasi diharapkan Ical pada tingkat DPD I dilakukan selama dua kali dalam 2011 ini.
"Kaderisasi tingkat Provinsi harus disampaikan hingga ke tingkat desa," kata Ketua Umum DPD Partai Golkar itu menambahkan.