Langsung ke konten utama

Gedung BPS diresmikan

Para karyawan di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indramayu
akhirnya menempati gedung baru dua lantai yang representative.
Peresmian gedung BPS Kabupaten Indramayu dilakukan oleh Kepala BPS
Republik Indonesia DR. Rusman Heriawan Senin (31/1) yang berlangsung
di kantor BPS Jl. Golf Indramayu.

Gedung BPS yang baru ini merupakan hasil rehab dari gedung lama yang
sudah memprihatinkan kondisinya. Dengan luas bangunan 426 meter
persegi dan menyerap anggaran dari APBN 2010 sebesar 900 juta
inidiharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja dari pegawai BPS
serta dapat menghasilkan data yang bisa bermanfaat untuk semua
kalangan.

Kepala BPS Republik Indonesia DR. Rusman Heriawan dalam sambutannya
mengatakan, pembangunan gedung BPS Kabupaten Indramayu ini secara
model dan type sama dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di
Indonesia. Dengan pembangunan gedung ini diharapkan bisa
mengoptimalkan kualitas kerja dari para pegawai BPS.

Selain itu, gedung ini diharapkan dapat menyimpan data dengan sebaik
mungkin. Pasalnya data yang dimiliki oleh BPS merupakan data yang
sering dipakai oleh pihak lain. Kemudian, data yang dimiliki oleh BPS
juga merupakan data independent serta objektip. "Pembangunan gedung
ini merupakan langkah BPS dalam mewujudkan reformasi di lembaganya,"
kata Rusman.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah dalam sambutannya
berharap, kantor yang baru saja diresmikan ini harapakan mampu untuk
dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya, karena fasilitas yang
memadai akan menambah kenyamanan dan kegairahan dalam bekerja.
Kemudian kinerja pegawai BPS akan semakin meningkat efisien dan
efektif.

Pada kesempatan itu Anna Sophanah juga menyampaikan terima kasih
kepada seluruh jajaran BPS yang telah ikut serta membantu informasi
data pada penyelenggaraan Pemilukada tahun 2010 yang sukses tanpa
ekses. Berhasilnya pelaksanaan Pemilukada ini, lanjut Anna, akan
berdampak positif terhadap kesetabilan kondisi social politik dan
pembangunan di Kabupaten Indramayu. Hal ini membuktikan bahwa
masyarakat Indramayu mampu melaksanakan pekerjaan besar dengan baik
sebagai langkah awal menyukseskan pembangunan daerah untuk
kesejahteraan masyarakat.

Seusai dilakukan penandatanganan prasati oleh Kepala BPS RI
dilanjutkan dengan peninjauan gedung baru oleh seluruh tamu undangan.
Pada kesempatan itu hadir pula Deputi BPS RI DR. Subagyo, DW. Kepala
BPS Propinsi Jawa Barat Drs. Lukman Ismail, MA. Kepala BPS
kabupaten/kota di Jawa Barat, Dandim 0616, Kaplores, dan perwakilan
kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.
(deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu