disandang mantan Bupati Indramayu DR H Irianto MS Syafiuddin terkait
kasus dugaan korupsi pembebasan tanah proyek PLTU Sumuradem, kali ini
disampaikan Forum Komunikasi Imam Masjid (Forkim) se-Kabupaten
Indramayu. Minggu (9/1).
Ditegaskan Ketua Forkim Indramayu, KH Syakur Yasin MA, setiap berita
apapun yang didengar, mestinya diwaspadai terlebih dulu. Karena bukan
tidak mungkin berita yang beredar itu bisa benar, dan bisa juga tidak.
Terlebih lagi dengan beredarnya pemberitaan pada figur DR H Irianto MS
Syafiuddin. Seyogyanya publik jangan mudah terpancing, sebab fitnah
yang dapat menimbulkan gejolak atau konflik sosial. "Akibat adanya
ungkapan yang tidak benar, tentu dapat menimbulkan korban banyak
orang. Berbeda dengan pembunuhan yang korbannya hanya satu orang
saja," jelas Pengasuh Ponpes Cadangpinggan ini dihadapan ribuan imam
masjid saat pembagian tunjangan daerah bagi imam dan khotib masjid
se-Kabupaten Indramayu itu.
Untuk itu, kepada para anggotanya, pria yang akrab disapa Buya Sakur
ini mengimbau anggota Forkim agar tetap dapat menyikapi segala berita
yang diterimanya. Hanya saja, lanjut dia, ketika memberikan dukungan
wajib untuk menghindari tindakan yang dibarengi emosional dan anarkis.
Dukungan Forkim adalah dukungan yang bertanggung jawab. Namun,
pihaknya tetap masih menunggu kepastian akan kebenarannya. "Saya tidak
percaya dengan berita itu (Yance berstatus tersangka, red). Dan secara
obyektifitas, berita itu bisa benar, bisa juga salah. Diimbau juga
mendukungnya jangan pakai emosional, azas praduga tak bersalah harus
tetap dikedepankan," ungkap dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Indramayu Drs H Supendi MSi menyampaikan,
santernya pemberitaan yang menyeret DR H Irianto MS Syafiuddin sebagai
tersangka kasus dugaan korupsi tersebut, sebenarnya yang terjadi
tidaklah demikian. Diakuinya, nuansa politis dalam kasus itu sangat
kental dan menuntut setiap individu untuk dapat menyikapinya dengan
bijak. "Kita harus melihat permasalahan dengan jernih, dan sampaikan
kebenarannya kepada masyarakat di seluruh pelosok Kabupaten Indramayu
dengan arif serta bijaksana. Hal ini untuk menghindari munculnya
fitnah dan suudzon (prasangka buruk, red) yang akan mengganggu
jalannya roda pemeritahan di Kabupaten Indramayu, dan akan berdampak
merugikan bagi semua. Sampaikan pemahaman ini secara riil," kata Wabup
Supendi.
Selain itu, ribuan imam dan khotib masjid se-Kabupaten Indramayu yang
berkumpul sejak pagi di lapangan kompleks Ponpes Cadangpinggan
tersebut, mengawali kegiatannya dengan menggelar istigosah. Do'a
bersama yang dilakukan tidak lain untuk mendo'akan kesehatan dan
keselamatan Pak Yance beserta keluarga. "Kami memohon juga untuk
ditunjukkan siapa yang benar dan siapa yang salah," tandas Buya.
(deni/humasindramayu.com)