Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Indramayu selama tahun 2010 menyalurkan
kredit produktif berupa KUR dan kredit mikro termasuk kredit konsumtif
kepada nasabah sebesar 900 miliar.
Pimpinan BJB Cabang Indramayu, Benny Riswandi, mengemukakan, potensi
pembiayaan masyarakat di Indramayu lebih besar disbanding penyerapan
dana dari pihak ke 3 melalui tabungan, deposito dan giro yang belum
optimal. Selama tahun 2010, jumlahnya mencapai 350 miliar.
"Kelebihan BJB Cabang Indramayu yaitu mampu mendistribusikan kelebihan
dana dari kabupaten/kota lain dan digebyarkan ke Indramayu," ujarnya.
Kalau bank lain, kata Benny, itu kebalikannya, mereka menyerap dana
dari Indramayu digebyarkan ke daerah lain.
BJB, katanya sesuai visinya, menjadi 10 bank nasional yang sehat.
Untuk itu, harus dilakukan strategi-stragtegi dalam menjangkau pasar
yang lebih luas dengan membuka kantor cabang pembantu (KCP) baru.
Selama 2010 ada dua KCP baru. Dan tahun 2011 diharapkan bertambah dua
KCP lagi. Sehingga seluruhnya ada delapan KCP, belum termasuk sejumlah
payment point di kampus Unwir dan lembaga bisnis lainnya.
Semua strategi itu, kata dia, dijalankan demi mewujudkan optimalisasi
pelayanan. "Bukan sekedar pelayanan yang memuaskan, tapi pelayanan
yang mengesankan. Berangkat dari situ, BJB menerapkan yel-yel Go
Spirit kepada karyawan-karyawati," ujarnya.
Ia menambahkan, selama 2010, BJB Cabang Indramayu memberikan dividen
atau bagian keuntungan perusahaan kepada Pemkab Indramayu sebesar 4
miliar. BJB Cabang Indramayu juga menyerahkan 400 juta dana CSR ke
Pemkab Indramayu untuk membantu berbagai kegiatan seperti pendidikan,
sosial, dan yang lainnya.
Benny mengemukakan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, BJB
menyalurkan kredit produktif melalui KUR dan kredit mikro kepada
masyarakat di sektor jasa perdagangan, nelayan dan petani yang
dampaknya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sehingga pada gilirannya masyarakat lebih giat menabung hingga menjadi
masyarakat sejahtera. (deni/humasindramayu.com)