Langsung ke konten utama

Askes Serahkan Bantuan 10 Juta Kepada Korban Banjir

Bencana banjir yang melanda 5 kecamatan di Kabupaten Indramayu pada
Selasa (18/1) kemaren mendapatkan perhatian dari berbagai pihak untuk
bersimpati meringankan beban penderitaan para korban banjir. Salah
satu lembaga yang menyampaiakan kepeduliannya yakni PT Askes (Persero)
Cabang Cirebon yang menyerahkan bantuan secara simbolis kepada
Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Bantuan yang diberikan oleh Askes merupakan komitmen dari lembaga
tersebut terhadap lingkungan sekitarnya yakni program CSR ( Corporate
Social Responsibility ) khususnya dalam bencana alam banjir yang
terjadi di wilayah Kabupaten Indramayu.

Kepala PT. Askes Kabupaten Indramayu dr. Gerry Adhikusuma yang
mewakili Kepala Cabang Cirebon Drs. Johanes Binsar Situmeang,
Apt.,AAAK menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis sebesar Rp.
10.000.000,- kepada Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah.

Penyerahan bantuan dilakukan saat berlangsungnya peninjauan banjir
dihalaman Masjid Jami Darussalam Desa Bugel Kecamatan Patrol, yang
juga dihadiri oleh Ketua DPRD Abdul Rozak Muslim, Kapolres AKBP. Rudi
Setiawan, Sekretaris Daerah Drs. Cecep Nana Suryana, Asisten Ekonomi
dan Pembangunan Nuruzzaman, Kabag Agama dan Kesra H. Mujahid, Kabag
Humas dan Protokol Dra. Masayu Nurhayati, dan Ketua PMI Cabang
Indramayu Drs. Suwito Handoyo.

Gerry Adhikusuma mengatakan, bantuan ini diharapkan dapat meringankan
masyarakat Indramayu yang sedang terkena musibah. Meskipun jumlahnya
sedikit namun diharapkan bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin
untuk masyarakat yang membutuhkan. Selain itu bantuan tersebut
merupakan upaya sinergitas antara PT. Askes (Persero) dengan
Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mewujudkan visi Indramayu Remaja
(Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera).

Sementara itu, salah seorang warga masyarakat Desa Bugel Kecamatan
Patrol Ibrahim (33) yang rumahnya terendam air berterimakasih kepada
semua pihak yang telah melakukan peninjauan dan memberikan bantuan
kepada para korban banjir. "Atas nama warga kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk kepada Askes
yang telah memberikan dana bantuanny." Kata Ibrahim.
(deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu