Langsung ke konten utama

77 Mahasiswa Sayid Sabiq Lawatan Edukatif ke Luar Negeri

INDRAMAYU - Bupati Hj Anna Sophanah melepas 77 mahasiswa program studi
(Prodi) Kebidanan Sayid Sabiq Indramayu, Jumat (7/1) malam di Ruang
Data I Setda Indramayu. Mereka akan melakukan lawatan edukatif atau
studi banding ke sejumlah universitas yang berada di Negara Malaysia,
Thalind dan Batam. Dipilihnya ke tiga wilayah tersebut, selain mudah
di jangkau oleh transportasi, Akademi Kebidanan Sayid Sabiq juga sudah
lama menjalani kerjasama dengan universitas yang berada di sana.

Yayasan Sayid Sabiq merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi
yang berada di Indramayu, dan telah menjadi kebanggan masyarakat
Indramayu. Sayid Sabiq harus mampu menjawab tuntutan dan harapan
masyarakat Indramayu, jika ingin diminati oleh masyarakat."Kami
meminta agar lembaga pendidikan ini bukan hanya mengejar keuntungan
semata, namun lebih kepada peningatan mutu dan kualitas pendidikan.
Kami tidak meinginkan adanya lembaga pendidikan yang hanya mampu
mencetak lulusan, akan tetapi out put pendidikan itu sendiri kurang
diperhatikan,"jelas Hj Anna di hadapan para peserta rombongan studi
banding.

Anna menegaskan, pendidikan Akbid D III Sayid sabiq, harus sejajar
dengan perguruan tinggi di derah lain , yang mampu mencetak lulusan
yang berkualitas, serta mampu bersaing di pasar regional maupun
global. Kemampuan Sayid Sabiq, lanjut Hj Anna, harus memenuhi
tuntutan dan harapan masyarakat tersebut, sehingga tergantung pada
sejauh mana idealisme civitas akademika dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitasnya. Berkaitan dengan studi banding, dirinya
berpesan kepada seluru mahasiswa Akbid Sayid Sabiq, bahwa kegiatan ini
menandai serangkaian proses untuk menggali pengatuhan yang sebanyak
banyaknya ilmu di negara yang dituju."Oleh karena itu kami berpesan
kepada mahasiswa untuk lebih siap dan bisa beradabtasi dengan suasana
baru, sehingga merangsang pula untuk semakin meningkatkan ilmu
pengetahuan dan pemahaman yang didapat nanti,"ungkapnya.

Direktur Sayid Sabiq, H Wahidin SKM meminta kepada seluruh mahasiswa
Akbid untuk memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk menimbah ilmu
di sana. Universitas yang akan dikunjungi, kata Wahidin, Universitas
Batam, University Sonkla Thailand, dan Universitas Putra
Malaysia."Kami berharap mereka bisa sampai ke tujuan, dan kembali lagi
dengan selamat,"harapnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Sayid Sabiq DR. H. Didin Kurniadin, M.Pd.
M.Si sangat bangga dengan para mahasiswa di kampus tersebut karena
memiliki semangat belajar yang tinggi dan ingin belajar dari negara
lain. Kegiatan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa ini diharapkan akan
berdampak pada kegiatan edukatif, social, dan budaya.
(deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu