Langsung ke konten utama

Polres Indramayu Gelar Apel Operasi Lilin Lodaya 2010

INDRAMAYU – Ratusan aparat kepolisian, TNI dan instansi lainnya siap
melakukan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2011 di wilayah
hukum Polres Indramayu. Dimana sebanyak lebih dari 600 personel
disiapkan untuk melakukan pengamanan. Ratusan personel Polri dan TNI
serta instasi lainnya tersebut mengikuti apel gelar Pasukan Operasi
Lilin Lodaya 2010, di halaman Mapolres Indramayu, Kamis (23/12). Gelar
apel operasi lilin lodaya 2010 ini juga dihadiri unsur Muspida serta
kalangan masyarakat.

Ratusan personel yang mengikuti apel terdiri dari anggota Polres, TNI,
Satpol PP, Dishubkominfo, Pemadam Kebakaran, ORARI, PMI, Linmas,
Senkom, dan anggota Pramuka. Sebelum apel dimulai, Kapolres lebih dulu
menyematkan pita sebagai tanda dimulainya operasi lilin 2010 kepada
petugas operasi. Ada pun ntuk pengamanan Natal dan tahun baru,
pengamanan akan dilakukan secata tertutup dan pengaman terbuka di
gereja-gereja, ruas jalan maupun tempat keramaian atau objek vital
lainnya. Mereka bertugas H-1 Natal sampai H+1 Tahun Baru.

Apel gelar pasukan operasi lilin 2010 ini, dipimpin langsung oleh
Kapolres Indramayu, AKBP Rudi Setiawan SIK MH. Dirinya mengatakan
bahwa gelar pasukan ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan tugas
operasi, baik dari aspek personil, materil, sarana komunikasi dan
sarana mobilitas lainnya, termasuk pelibatan komponen masyarakat
sehingga terdapat sinergitas antar aparat keamanan dan segenap potensi
masyarakat.

"Aktivitas dan mobilitas masyarakat akan meningkat, terutama pada saat
mempersiapkan perayaan Natal. Sedangkan pada saat menyambut tahun
baru, masyarakat akan merayakan datangnya tahun baru dengan berbagai
bentuk kegiatan, khususnya di objek-objek wisata yang menjadi tujuan
masyarakat dalam merayakan liburan tahun baru," papar Rudi.

Dirinya juga menambahkan, di wilayah hukum Polres Indramayu, terdapat
13 pos pengamanan yang dianggap potensi. Adapun personil yang akan
menjaga gereja-gereja dalam pelaksanaan Natal, menurut Rudi, hal itu
akan disesuaikan dengan besarnya jemaat gereja dimasing-masing tempat.
Terkait prediksi ancaman yang akan muncul di Indramayu, pihaknya
menegaskan sampai saat ini prediksi ancaman tidak ada, tetapi aparat
kepolisian telah siaga mengantisipasi sedari awal.

Sementara itu, Kapolres Rudi juga memberikan penegasan pedoman yang
petugas yang akan melakukan operasi lilin lodaya 2010 ini.
Diantaranya, siapkan mental dan fisik serta kedisiplinan dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, selalu waspada
dimanapun berada terutama di tempat peribadatan, pusat perbelanjaan,
tempat wisata dan tempat-tempat lainnya. Juga harus mengedepankan
tindakan proaktif dan preventif demi mencegah gangguan kamtibnas yang
mungkin akan timbul, pererat jalinan kerjasama dan kemitraan dengan
jajaran TNI, lembaga pemerintahan dan seluruh elemen masyarakat
lainnya.

Selain itu juga, harus tetap waspadai dan antisipasi hal-hal dianggap
meresahkan, serta laksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan operasi
lilin 2010. "Kami berharap, tidak ada ancaman yang bisa mengganggu
keamanan dan ketertiban lingkungan. Dengan itu, kami juga mengajak
bersama-sama masyarakat untuk saling menjaga, sehingga suasana tetap
aman dan kondusif," tegas orang nomor satu dilungkungan Polres
Indramayu tersebut. (alw/deni)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu