Pemuda nelayan Desa Cangkring Kecamatan Cantigi ini benar-benar mencitai daerahnya sebagai kawasan bahari. Kecintaannya itu dibuktikan dengan menyelematkan Laut Cilik seluas 20 hektar menjadi suatu kawasan yang berdayaguna bagi masyarakat dan bahkan sekarang sudah dirasakan manfaatnya secara financial oleh masyarakat setempat.
Beberapa tahun lalu areal tanah timbul ini kondisinya sangat memperihatinkan dimana bagian utara yang berhadapan langsung dengan laut merupakan areal hutan bakau yang hancur sementara bagian selatan merupakan endapan lumpur yang tertutup air (inilah mengapa disebut laut cilik) sangat mengganggu keluar masuk kapal nelayan, bahkan tidak bisa masuk.
Berkat kegigihan dan kayakinan kuat ia secara bertahun-tahun terus menanam pohon Bakau sambil membuat parit-parit kecil agar perahu bisa keluar masuk. Buah dari kerjakerasnya ini telah berhasil dan menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan hutan Bakau yang asri dan kapal nelayan dengan mudah keluar masuk sungai.
Selain mampu menyulap dan menata kawasan itu lebih baik, dirinya juga ternyata mampu mengembangkan budidaya rumpu laut jenis gracilaria yang sangat menguntungkan bagi para petambak. Inilah yang akhirnya menjadikan Wahudin ditetapkan sebagai pemuda pelopor bidang kebaharian dan kelautan. (deni)