Langsung ke konten utama

Korpri Wujudkan Reformasi Birokrasi


 

Diusia ke 39 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) bertekad untuk mewujudkan reformasi birokrasi bagi para penyelenggara pemerintahan. Pada tahun 2010 pula Korpri akan mengoptimalkan agenda reformasi yang sudah berjalan untuk mewujudkan birokrasi yang responsif, cepat tanggap, dan mampu memberikan pelayanan serta pengabdian kepada masyarakat.

 

Peringatan HUT Korpri tingkat Kabupaten Indramayu di pusatkan di alun-alun dalam Senin (29/11) dalam suatu upacara pengibaran bendera merah putih, Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kab. Indramayu Drs. Ahmad Bahtiar bertindak selaku inspektur upacara dan Camat Sukagumiwang Asep Afandi sebagai pemimpin upacara.

 

Dalam amanatnya, Ahmad Bahtiar menyampaikan, sejak didirikan 39 tahun yang lalu, Korpri telah menunjukkan peran dan tanggung jawab yang besar dalam memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengayomi dan mengarahkan para anggotanya untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan secara berkesinambungan. Saat ini, Korpri telah tampil sebagai organisasi yang makin profesional dan mandiri. Sebagai organisasi yang mewadahi para aparatur negara, Korpri juga telah berhasil meningkatkan peran para anggotanya sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah.

 

"Birokrasi menempati kedudukan yang penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pengelolaan pemerintahan. Oleh karena itu sebagai aparatur pemerintahan, segenap anggota Korpri dituntut untuk menunaikan fungsi dan tugasnya dengan lebih baik lagi. Segenap anggota Korpri memiliki tugas dan tanggung jawab untuk ikut serta memberikan dukungan bagi berjalannya program-program pemerintah, khususnya tiga agenda utama, yaitu : peningkatan kesejahteraan masyarakat, penguatan kualitas pembangunan demokrasi, dan peningkatan kualitas penegakan hukum dan keadilan." katanya.

 

Selain itu, anggota Korpri diharapkan pertama mampu untuk meningkatkan etos kerja, membangun sinergi yang efektif, dan menumbuhkan energi positif dalam mengemban amanah sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah. Kedua wujudkan reformasi birokrasi melalui aparatur pemerintahan yang makin bersih, berwibawa, dan professional. Ketiga meningkatkan kapasitas pengetahuan untuk menyongsong berbagai tantangan pembangunan yang makin kompleks di masa depan. Keempat memberikan pelayanan publik yang prima, yaitu pelayanan yang makin murah, makin cepat, dan makin baik. Kelima melanjutkan kerja keras dan kerja cerdas dengan mempedomani sumpah jabatan dan panca prasetya Korpri, dan Keenam meningkatkan kualitas penyelenggaraan birokrasi dengan melakukan pembenahan, revitalisasi, dan inovasi untuk menghilangkan berbagai kendala yang dapat mengurangi produktifitas dan menghambat akselerasi laju pembangunan.

 

Seusai upacara kegiatan dilanjutkan dengan Riung Mungpulung yang dipusatkan di halaman belakang pendopo yang dihadiri oleh para pengurus Korpri kabupaten/kecamatan, para kepala OPD, camat, sesepuh dan diberikan bantuan beasiswa kepada putra-putri anggota Korpri dari golongan I. (deni/humasindramayu.com)


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu