Langsung ke konten utama

Bupati Gelar Open House

Setelah selesai melaksanakan Salat Idul Adha, Bupati Dr H Irianto MS
Syafiuddin menggelar open house, Rabu (17/11) di Kantor Pendopo
Indramayu. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Indramayu didampingi
bupati terpilih yang juga istrinya Hj Anna Sophana dan putranya H
Daniel Mutaqien ST, tampak ramah menyalami setiap tamu yang datang.
Mereka rela berdesak-desakan untuk bisa ketemu dengan bupati.

Sekitar pukul 08.00, Bupati Dr H Irianto MS Syafiuddin menggelar open
house di ruang dalam Pendopo Indramayu. Selain menerima tamu dari
kalangan pejabat, mantan ketua Pemuda Pancasila (PP) juga menerima
tamu dari masyarakat umum, tukang sapu dan tukang becak yang biasa
mangkal di depan Pendopo Indramayu. Tampak hadir Ketua DPRD Drs H
Abdul Rozaq Muslim MM bersama jajaran Muspida Indramayu, para kepala
dinas, camat, dan kuwu. Suasana kekeluargaan tampak terlihat dan tak
ada garis pemisah antara pejabat dengan masyarakat, serta yang ada
saling memaafkan. Kemudian mereka dipersilahkan untuk mengambil
hidangan yang sudah disediakan oleh pihak panitia.

Bupati Yance menjelaskan, open house merupakan kegiatan rutin yang
digelara setiap datangnya Hari Raya Idul Adha maupun Idul Fitri.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mempereat tali silaturahmi
sekaligus ukhuwa Islamiya agar benar-benar terbangun. Tali
silaturahmi, menurut Yance, suatu keharusan bagi umat Islam dan umat
lainnya dalam rangka meningkatkan tali persuadraan. Sehingga
nilai-nilai persaudaraan kita akan terus terbangun demi terwujudnya
Indramayu Remaja. Open house yang digelar setiap tahun, bukan saja
untuk kalangan pejabat yang bisa hadir, namun sasaran utamanya adalah
masyarakat umum,"tutur Yance.

Yance menegaskan, pihaknya mengajak kepada seluruh umat Islam di
Indramayu untuk terus meningkatkan amal ibadah kepada Allah. Amal
ibadah tersebut, kata Yance. bukan hanya ibadah shalat, namun ibadah
lainnya seperti ikut bersama-sama menjaga kondusifitas daerah
merupakan nilai ibadah."Mudah-mudahan di hari raya Idul Adha, kita
diberikan ampunan oleh Allah untuk terus meningkatkan amal ibadah,
serata amal qurban. Kami atas nama pribadi dan lembaga selamat Hari
Raya Idul Adha, serta mohon maaf lahir bathin,"ungkapnya. (deni)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu