manusia adalah masalah kesenjangan antara si kaya dan yang tak
berharta, antara para konglomerat dan mereka yang betul-betul melarat.
Bila keadaan demikian tidak segera dicarikan solusi yang dapat
menghilangkan kesenjangan tersebut, tentu akan berakibat munculnya
ketidak-serasian dalam hubungan masyarakat. Selanjutnya, mereka
cenderung akan terpolarisasi antara kelompok yang berpunya dan yang
tidak berharta, yang memiliki ekonomi kuat dan yang, karena
ketiadaannya, justru hampir sekarat. Celakanya, kondisi seperti ini
merupakan pemandangan yang dapat ditemukan dimana saja dan kapan saja.
Dikabupaten Indramayu situasi kesenjangan seperti diatas tersebut
berupaya untuk dihilangkan agari visi Indramayu Remaja (religius,
maju, mandiri, dan sejahtera) bisa dapat diwujudkan. Dengan jumlah
penduduk sekitar 1,7 juta jiwa ternyata masih menyimpan sejumlah
persoalan terutama dalam mengangkat kaum miskin yang mencapai 169.720
jiwa. Masih tingginya angka kemiskinan ini mendapatkan perhatian yang
sangat serius dari para pemegang kebijakan di Kabupaten Indramayu.
Sebagai bentuk keseriusan, puluhan miliar digelontorkan untuk
mengatasi hal ini. Untuk mendukung kegiatan BKR dan juga CKR telah
tersedia dana sebesar 3,6 miliar (BKR 1 miliar dan CKR 2,6 miliar),
ditambah dana CSR Pertamina 15 miliar, CSR Bank Jabar Banten 400 juta,
yayasan Gempur Gakin, serta dukungan dari Bazis
Pemerintah Kabupaten Indramayu nampaknya tidak main-main dengan
program kemiskinan berbagai sector akan digerakan dan ini membutuhkan
kerjasama lintas sektoral yang harus saling terintegrasi. Seperti
halnya Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan
Peternakan, BAZIS, Yayasan Gempur Gakin, dan para kepala UPTD dtingkat
kecamatan, serta harus pula melibatkan kepolisian. Selain itu, sebagai
bukti keseriusan pemerintah akan segera dibentuk tim koordinasi
penanggulangan kemiskinan baik tingkat kabupaten maupun kecamatan.
Program CKR yang diadakan dimasing-masing kecamatan diharapkan
benar-benar mampu menjadi suatu solusi dalam percepatan kemiskinan di
Indramayu. "Kita menginginkan agar setiap minggu permasalahan rakyat
miskin bisa diatasi, dan minggu berikutnya menyelesaikan masalah dari
warga yang lain," kata bupati. Agar yang dibantu adalah benar-benar
rakyat miskin dan tepat sasaran, maka masing-masing kecamatan harus
melihat data rakyat miskin yang ada per desa yang telah diverifikasi.
Dalam aplikasi CKR setiap minggu maka semua kepala UPTD harus hadir
dalam pertemuan itu dan melihat langsung apa saja yang menjadi keluhan
dari warga yang ada dikecamatan tersebut. Jika selama tahun 2010 ini
banyak kepala UPTD yang tidak hadir, maka pada tahun 2011 mendatang
hal ini tidak boleh terjadi dan akan diberikan sanksi bagi UPTD yang
tidak hadir dalam pertemuan CKR.
Semua pihak terutama dari kalangan orang-orang yang bekerja di
Pemerintah Kabupaten Indramayu memiliki kewajiban untuk mengangkat
warga miskin yang ada disekitarnya. Sehingga orang-orang miskin
benar-benar diperhatikan dan diperjuangkan nasibnya dan tidak merasa
ditinggalkan. Maka dengan melibatkan semua pihak, 169.720 warga miskin
yang belum beruntung akan segera menikmati hidupnya yang akan bermuara
pada pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan sesuai dengan
visi Indramayu Remaja. Semoga….. (deni)