Langsung ke konten utama

Pelayanan Publik di Daerah Harus ditingkatkan

 

PRESS REALES

 

Senin, 16 Agustus 2010

 

Dari Rapat Paripurna Istimewa DPRD Indramayu

Pelayanan Publik di Daerah Harus ditingkatkan

 

Satu hari menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke 65 maka sudah menjadi kebiasaan dalam tatanan kenegaraan di Indonesia dilakukan penyampaian pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dan disimak oleh seluruh rakyat Indonesia. Di Kabupaten Indramayu pidato kenegaraan Presiden RI didengarkan secara bersama-sama oleh anggota DPRD bersama dengan Muspida dalam suatu rapat paripurna istimewa.

 

Ketua DPRD Kabupaten Indramayu Drs. H. Abdul Rozak Muslim dalam pembukaan sidang mengatakan, dengan mendengarkan pidato kenegaran dari Presiden RI ini maka akan diketahui arah dan kebijakan umum pemerintah secara nasional dan bagaimana aplikasinya dilapangan.

 

Sementara itu Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraanya yang disampaikan tanpa teks mengungkapkan, pemerintah daerah yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus mendukung kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah daerah sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat, maka harus dapat meningkatkan pelayanan publik agar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

 

Kemudian dalam pembangunan saat ini ketahanan pangan dan juga perbaikan inrastruktur masih menjadi perioritas pembangunan, dikarenakan dua sektor ini saat sekarang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sementara disisi yang lain dalam pembangunan di Indonesia juga terdapat tantangan yang sangat besar yakni, bagaimana pemerintah mampu untuk melakukan penggalangan dana untuk investasi di Indonesia. Selain itu yang juga harus diperhatikan adalah konsistensi dari pemerintah dalam melakukan pemberantasan korupsi dan juga mafia hukum.

 

Dalam bidang kesejahteraan rakyat, Presiden mengklaim telah berhasil menekan angka kemisikinan antara 8 – 10 persen. Dan penciptaan 10,7 juta lapangan pekerjaan saat ini masih terus dilakukan oleh pemerintahnya.

 

Dalam sidang paripurna istimewa tersebut, hadir Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Cecep Nana Suryana T, M.Si, Kapolres Indramayu AKBP. Drs. Nasri Wiharto, S.Ik, Dandim 0616 Letkol. Arh. Hindro Martono, Ketua Pengadilan Negeri Indramayu dan juga undangan lainnya.(dens)

 

 

 

 

                                                                  


 

 

 

 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu