Langsung ke konten utama

Pasangan ANDI Unggul Sementara

Pasangan Cabup/cawabup Hj. Anna Sophanah-Supendi (Andi) meraih suara terbanyak dan unggul sementara berdasarkan perhitungan Media Centre, KPUD Indramayu, Rabu (18/8) hingga pukul 16.55. Pasangan cabup/cawabup nomor urut empat itu unggul sementara dengan meraih dukungan 44.375 suara.

Sedangkan di posisi kedua, berdasarkan hasil penghitungan cepat yang dilakukan petugas PPS se Kabupaten Indramayu melalui short mesage service (SMS) tersebut diduduki pasangan Gory Sanuri-Ruslandi (G&R). Pasangan nomor urut tiga itu berada di urutan kedua dengan 9.495 suara.

Di posisi ketiga, pasangan Uryanto Hadi-Abbas Abdul Jalil (Urab) dengan nomor urut enam meraih 8.325 suara. Peringkat selanjutnya diduduki pasangan Api Karpi-Rawita 7.213 suara, Toto Sucartono-Kasan Basari 4.003 suara dan pasangan Mulyono Martono-Handaru Kusuma Wijaya dengan 1.385 dukungan suara.

Berdasarkan hasil perhitungan sementara yang dilakukan Media Centre KPUD Indramayu tersebut menunjukkan, pasangan cabup/cawabup yang diusung partai-partai politik perolehan suaranya lebih unggul dibanding pasangan yang maju ke kancah pencalonan melalui jalur independen. Sebab ketiga pasangan calon yang untuk sementara unggul perolehan suaranya serta menempati peringkat satu hingga tiga merupakan pasangan yang diusung partai politik.

Sekretaris Media Centre Kabupaten Indramayu, Nara Sardiman, S.Sos kepada menyebutkan, data yang tersaji di Media Centre setiap menit dan bahkan detik selalu berubah. "Karena datanya diolah berdasarkan data yang telah masuk dari PPS di tingkat desa yang telah selesai melakukan penghitungan dan telah melaporkannya via SMS ke Media Centre ini," ujarnya.

Karenanya pasangan yang berdasarkan hasil perhitungan sementara unggul, pada satu hingga dua jam ke depan bisa tergusur posisinya bila data laporan PPS yang masuk tidak bisa mempertahankan posisinya dalam perolehan suara karena diungguli oleh pasangan lainnya. Sebab, menurut dia, hingga pukul 16.55 data SMS yang masuk baru sekitar 7% dari seluruh jumlah pemilih dalam Pemilukada Kabupaten Indramayu.

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu