Langsung ke konten utama

Menteri Panen Raya di Indramayu

 

Sejumlah menteri dan pejabat negara berbondong-bondong ke Indramayu, Jawa Barat untuk melakukan panen raya di wilayah tersebut. Lokasi panen raya sendiri berada Desa Benduyutan, Kecamatan Bango Dua, Indramayu.

Rombongan yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa tersebut diikuti oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Pertanian Suswono dan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog Sitarto Alimoeso, Kepala BPS Rusman Heryawan, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf.

Rombongan berangkat dari Jakarta dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir sekira pukul 06.00 WIB. Setelah menempuh perjalanan sekira 2,5 jam, maka pada pukul 08.30 WIB rombongan tiba di stasiun Jati Barang, Indramayu, Jumat (20/8/2010).

Sebelum menuju ke lokasi panen raya, rombongan terlebih dahulu mampir ke gudang Bulog Indramayu Bango Dua untuk memantau stok beras Jawa Barat yang ada di gudang tersebut.

Berdasaran keterangan Kepala Perum Bulog Bango Dua Suhut Aryanto gudang berkapasitas 1-1,5 ton per jam ini dapat menampung beras sekira 20 ton per harinya. "Gudang ini baru 10 persen dari gudang bulog Indramayu keseluruhan," ujar Suhut.

Setelah memantau stok beras di gudang sekira hampir 45 menit, rombongan melanjutkan perjalanan menuju lokasi panen raya di Desa Benduyutan.

Antusiasme masyarakat petani di desa tersebut cukup besar untuk menyambut panen raya yang dihadiri oleh sejumlah pejabat negara. Acara sendiri berlangsung meriah dan dipersiapkan secara matang oleh panitia acara.

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu