Langsung ke konten utama

Bupati Indramayu Melepas Kontingen Indramayu pada Porda XI Bandung

Bupati Indramayu Melepas Kontingen Indramayu pada Porda XI Bandung
Kontingen Kabupaten Indramayu yang akan bertanding di Pekan Olahraga
Daerah (PORDA) Jawa Barat ke XI tahun 2010, pada hari Senin (28/6)
bertempat di Asrama Haji Indramayu secara resmi di Kukuhkan dan
dilepas oleh Ketua Umum KONI yang juga Bupati Indramayu Dr.H. Irianto
MS Syafiuddin Hadir dalam acara tersebut unsur Muspida Kabupaten
Indramayu, para manager cabang olahraga, official dan seluruh atlet.
Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat ke XI tahun 2010 sendiri akan
berlangsung di empat daerah, yaitu di Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi dan Pembukaannya akan
dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat kabupaten Bandung yang akan
dibuka oleh Gubenur Jawa Barat pada hari Minggu tanggal 4 Juli 2010.
lebih Lanjut Bupati Indramayu berjanji akan menberikan bonus bagi
kontingen indramayu yang berhasil mendulang medali Emas pada pekan
olahraga daerah (porda ) XI bandung dan bonus nya kisaran
Rp.2.500.000; bagi atlit yang mampu menyumbang medali Emas dan
Rp.15.000.000;bagi Cabang Olahraga ( cabor ) yang mampu melebihi
target medali Emas yang di tentukan hal ini di sampaikan saat Bupati
saat melepas kontingen indramayu menuju Porda XI Bandung di Asrama
Haji Indramayu menegaskan tidak ada lagi semboyan bagi kontingen
Indramayu yang menyatakan " Kekalahan merupakan Kemenangan yang
tertunda " tetapi yang ada pada diri kontingen Indramayu adalah "untuk
jadi pemenang jangan di tunda-tunda"
Ketua KONI INdramayu H. Udi Karyudi SE mengatakan kontingen Porda
Kabupaten Indramayu mengungkapkan bahwa jumlah cabang olahraga yang
dipertandingkan di Porda Jawa Barat ke XI seluruhnya berjumlah 42
cabang yang meliputi 597 nomor Putera dan Puteri. Sedangkan untuk
Kabupaten Kuningan mengikuti 19 cabang olahraga yaitu Sepak Bola,
Catur, PABSI, Panjat Tebing, Wushu, Dayung, Pencak Silat, Gulat, Sepak
Takraw, Panahan, Bola Volly Pasir, Judo, Tarung Drajat, Tinju, Kempo,
Atletik, Taekwondo, Bulu Tangkis, Balap Motor dan BPOC.
Bersamaan dengan Porda ke XI tersebut dilaksankan pula olahraga
penyandang cacat (PORCADA) ke-III Jawa Barat dimana BPOC Indramayu
bersama KONI kabupaten Indramayu ikut berpartisipasi dengan
mengirimkan kontingen BPOC.(ABIEHUMASIMY)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu