Langsung ke konten utama

Lili Suhaeli Pimpin Al Hidayah

PRESS REALES

Sabtu, 01 Mei 2010

Lili Suhaeli Pimpin Al Hidayah

    Hj. Lili Suhaeli akhirnya terpilih sebagai ketua Pengajian Al Hidayah Kabupaten Indramayu setelah peserta melakukan aklamasi untuk mencapai kata mufakat dalam mencari ketua baru periode 2010-2015 mendatang. Terpilihnya Hj. Lili Suhaeli tersebut terungkap dalam Musda DPD Pengajian Al Hidayah Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Wisma Haji Sabtu (1/5).
    Sebelum dilakukan pemilihan untuk mencari ketua baru, sebelumnya dilakukan penyampaian laporan pertanggungjawaban oleh ketua periode sebelumnya Hj. Anna Sophana. Selama menjadi ketua DPD Pengajian Al Hidayah Hj. Anna Sophana banyak melakukan terobosan dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dari masing-masing bidang yakni bidang Ubudiyah, Muamalah, Organisasi, Ekonomi, serta Pendidikan dan Kebudayaan.
    Kegiatan yang selama ini paling dinilai cukup berhasil diantaranya membentuk dan menambah majelis ta'lim di tiap desa, kelurahan, dan kecamatan serta mengadakan kegiatan pelatihan Mubalighat. Membantu keluarga yang tidak mampu dan masyarakat yang terkena musibah, membentuk koperasi Al Hidayah, dan membentuk PAUD kerjasama dengan PKK. Sementara program kerja dan kegiatan yang belum terlaksana yakni perlombaan Mars Al Hidayah, kunjungan ke cabang-cabang, membentuk waserda, dan membentuk lembaga pendidikan Al Hidayah.
    Sementara itu Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin dalam sambutannya mengatakan, Musda adalah sebagai media untuk telaah dan instropkesi diri bagi organisasi atas berbagai keberhasilan program yang telah dilaksanakan, sekaligus mencari solusi alternative pemecahan atas berbagai hambatan, kendala dan tantangan yang dihadapi, sehingga program-program di masa yang akan datang dapat lebih baik lagi.
    Organisasi Al Hidayah diharapkan betul-betul berperan aktif membantu mewujudkan cita-cita pembangunan masyarakat Indramayu seperti yang tertuang dalam visi Indramayu Remaja. Oleh karena itu, semua anggota yang tergabung dalam Al Hidayah harus tampil didepan serta menjadi contoh dan pelopor bagi organisasi yang lainnya. (dens/humasindramayu)


                         





Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu