Langsung ke konten utama

Kafilah Indramayu Siap Tembus Dua Besar

PRESS REALES

Sabtu, 01 Mei 2010

Kafilah Indramayu Siap Tembus Dua Besar

Pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXXI Tahun 2010 tingkat Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan di Kota Depok. Kontingan Kabupaten Indramayu siap tembus posisi dua besar dan memperbaiki dari tahun sebelumnya yang hanya berada di peringkat ketiga. Pernyataan itu disampaikan Ketua LPTQ Kab. Indramayu Drs. H. Sulaiman Hasan, MA dalam acara pelepasan kafilah yang berlangsung di Pendopo Indramayu Sabtu (1/5).

Sulaiman Hasan yang juga Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Indramayu menjelaskan, untuk merebut posisi bergengsi tersebut pihaknya telah melakukan pembinaan selama 3 bulan dan mengintip kekuatan dari kabupaten/kota lainnya yang ada di Jawa Barat.

LPTQ yang salah satu tugasnya adalah menyelenggarakan MTQ baik tingkat provinsi maupun nasional telah banyak melahirkan hafidz/hafidzah, mufasir/mufasiroh, maupun qori dan qoriah. Melihat hal ini maka sudah sepantasnya bila Indramayu menargetkan menembus posisi dua besar.

Kafilah MTQ Kabupaten Indramayu yang diberangkatkan berjumlah 46 orang dengan mengikuti 6 cabang perlombaan. Selain itu Kafilah MTQ Kab. Indramayu juga akan ikut serta dalam pawai Ta'aruf dengan menampilkan kesenian Hadroh dari Ikatan Remaja Babus Salam (IRBAS) Karanganyar dengan jumlah peserta sebanyak 96 orang.

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin mengatakan, peningkatan prestasi pada MTQ tahun ini mutlak dilakukan. Pasalnya, hal ini dapat merubah imej Indramayu secara perlahan. "Imej negative tentang Indramayu mari kita singkirkan dengan prestasi maksimal di MTQ tahun ini, dan juga semangat religius bagi masyarakat Indramayu seperti yang tertuang dalam visi Remaja," katanya.
(dens/humasindramayu)


                         









Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu