Langsung ke konten utama

PRESS REALESE

PRESS REALES

 

Selasa, 6 April 2010

 

Bappeda Gelar Musrenbang

 

Sebagai upaya untuk mendapatkan masukan penyempurnaan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat perioritas pembangunan daerah, pagu indikatif pendanaan berdasarkan fungsi OPD dan rancangan alokasi dana desa. Selasa (6/4) di Aula Universitas Wiralodra digelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang diikuti seluruh OPD, kecamatan, dan stakeholder terkait.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Indramayu Ir. Apas Fahmi Permana mengatakan, diharapkan dengan adanya Musrenbang ini Bappeda akan mendapatkan masukan rancangan RKPD yang disusun berdasarkan perioritas pembangunan daerah pada 2011 mendatang yang berasal dari OPD dan juga kecamatan.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat dalam sambutannya yang dibacakan oleh kepala BKPP Wilayah III Jawa Barat Drs. Ano Sutrisno, MM mengungkapkan, berbagai kegiatan pembangunan yang tersusun dalam dokumen RKPD harus disesuaikan dan diseleraskan dengan visi dan misi pemerintah kabupaten dan juga provinsi. Hal ini sebagai upaya untuk menyelaraskan program pembangunan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia mulai dari atas hingga ke berbagai pelosok desa. Saat ini yang menjadi perioritas pembangunan di Provinsi Jawa Barat adalah reformasi birokrasi disemua bidang.

Ditempat yang sama Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin mengatakan, dalam menyusun rencana kerja ini diharapkan memperhatikan kepentingan masyarakat luas. Pasalnya, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah harus bermuara pada masyarakat. Para birokrat juga diharapkan lebih hati-hati dalam bekerja karena saat ini masyarakat selalu mengawasi kinerja para PNS tersebut. (dens/humasindramayu)

 

 

 

                                                                 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...