Langsung ke konten utama

PRESS REALESE Kepala Desa Se Jembrana Kunjungi Indramayu

PRESS REALES

Rabu, 7 April 2010

Kepala Desa dan Luruh Jembrana Kunjungi Indramayu

Lagi, Pemerintah Kabupaten Indramayu dijadikan sebagai pusat
penelitian dan lokasi studi banding bagi kabupaten/kota lain yang ada
di Indonesia. Rabu (7/4) di ruang data II Setda Indramayu sebanyak 41
kepala desa dan 10 lurah se Kabupaten Jembrana Provinsi Bali melakukan
studi banding ke Indramayu untuk mempelajari dan mengetahui lebih jauh
tentang sistem perencanaan pembangunan desa, tata kelola pendapatan
asset dan keuangan desa/kelurahan, serta pemberdayaan ekonomi desa dan
BUMDes.

Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kab. Jembrana Gede Arsana, S,Sos, M.Si dan diterima Asisten
Pemerintahan Setda Indramayu Drs. Ahmad Bahtiar, Kepala Bappeda Ir.
Apas Fahmi Permana, dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Drs.
Giri Priyono serta OPD terkait lainnya.

Gede Arsana menjelaskan, studi banding ini merupakan upaya untuk
menambah wawasan dan meningkatkan ketrampilan para kepala desa / lurah
se Kabupaten Jembrana karena pengelolaan desa di Indramayu banyak
ditiru oleh daerah lain. Selama di Indramayu para kepala desa / lurah
Jembrana banyak belajar tentang proses penyusunan dan penetapan
peraturan desa, rencana pembangunan jangka menengah (RPJM), dan
peraturan kepala desa. Kemudian juga mengetahui secara rinci proses
penyusunan rencana pembangunan melalui partisipasi masyarakat.

Sedangkan salah seorang kepala desa Made Swastika mengungkapkan,
dirinya belajar banyak dari Indramayu tentang sumber-sumber dan
strategi pemerintah desa untuk meningkatkan pendapatan desa,
mengetahui tentang mekanisme pengelolaan pertanggungjawaban dan
pelaporan keuangan, serta pengelolaan asset-aset produktif desa.

Sementara itu Asisten Pemerintahan Setda Indramayu Drs. Ahmad Bahtiar
mengatakan, dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, pemerintah desa
wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa)
dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa). Rencana pembangunan
desa disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, yang didasarkan
pada prinsip-prinsip : pemberdayaan, partisipatif, berpihak pada
masyarakat, terbuka, akuntabel, selektif, efesien dan efektif,
keberlanjutan, cermat, proses berulang, dan penggalian informasi.

"Adanya kunjungan studi banding ini, bukan berarti Kabupaten Indramayu
lebih unggul dari daerah lain, tetapi pada hakekatnya kita
bersama-sama dalam proses pembelajaran, sehingga apabila ada suatu
gagasan yang dianggap dan dirasakan baik serta merupakan langkah maju
bagi pengembangan pemerintahan dan pembangunan, tidak ada salahnya
kita mencontoh dan menerapkan gagasan tersebut di wilayah kita,
tentunya dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang
aktual saat ini," katanya.

Seusai diterima diruang data II selanjutnya peserta studi banding
melihat secara langsung contoh desa yang dianggap sudah maju yakni
Desa Dukuh Kecamatan Indramayu. Di tempat tersebut peserta diterima
Kuwu Suwarno dan Camat Moch. Mudor yang kemudian dilanjutkan dengan
peninjauan pabrik kerupuk di Desa Kenanga Kecamatan Sindang.
(dens/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu