Langsung ke konten utama

9.839 RTSM Terima PKH

PRESS REALES

Senin, 19 April 2010
9.839 RTSM Menerima Bantuan PKH

Ketua TP PKK Kabupaten Indramayu, Hj Anna Sophana didampingi Kepala
Kantor Pos Indramayu, Betty Indah Tristanti secara simbolis menyaluran
bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap keempat tahun 2010, di
Kecamatan Sindang, Senin (19/4). Sebanyak 761 rumah tangga sangat
miskin (RTSM) menerima bantuan PKH. Ikut menyaksikan jalannya
penyaluran Bupati Indramayu DR. H Irianto MS Syafiuddin didampingi
Camat Sindang, Drs H Bastoni MSI, Korwil PKH Jabar, Atoila Karim SH.
MH. beserta jajaran Muspika Kecamatan Sindang.

Kepala Kantor Pos Indramayu, Betty Indah Tristanti mengungkapkan,
jumlah penerima bantuan PKH mencapai 9.839 RTSM di Kabupaten
Indramayu. Sedangkan jumlah uang yang disalurkan melalui Kantor Pos
Indramayu sebesar Rp 2.873.500.000. Data penerimaan bantuan PKH,
menurut Betty, pihaknya hanya menerima laporan data RTSM dari Kantor
Badan Pusat Statistik (BPS) Indramayu yang memang benar-benar melalui
validasi data.

Kantor Pos Indramayu hanya bertugas untuk menyalurkan bantuan PKH
kepada masyarakat, sementara yang melakukan validasi data adalah BPS
dengan divalidasi oleh tenaga pendamping yang ditunjuk oleh
Pemerintah melalui Kementrian Sosial."Kita dari Kantor Pos hanya
sebatas mengeluarkan uang setelah data RTSM itu benar-benar
valid,"ujar Betty, usai menyalurkan bantuan PKH kepada RTSM.

Betty menegaskan, penyaluran bantuan PKH tahap 1, 2, 3 berjalan
dengan baik dan tanpa ada persoalan, dan sekarang untuk tahap 4 masih
berjalan melalui masing-masing kecamatan. Dari seluruh kecamatan di
Indramayu, lanjut Betty, hanya tinggal dua kecamatan yang belum
tersalurkan, yakni Kecamatan Gantar dan Kecamatan Haurgeulis.

Pihaknya juga menerjunkan puluhan tenaga yang bertugas untuk
membagikan bantuan dana PKH kepada masyarakat. Dan, bantuan tidak
boleh diambil oleh pemerintah desa atau RT/RW, namun bantuan tersebut
harus diambil langsung oleh orang yang bersangkutan dengan menunjukan
kartu tanda penduduk (KTP)."Kami bersama tenaga pendamping tidak bisa
mengeluarkan bantuan PKH, jika mereka tidak menunjukan KTP,"jelas
Betty.

Sementara itu Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin berharap
bagi masyarakat yang mendpatkan PKH harus bisa disyukuri karena
mendapatkan bantuan dari pemerintah. Selanjutnya bantuan tersebut bisa
dipergunakan sebagaimana mestinya terutama untuk biaya sekolah dan
kesehatan.

Sedangkan Korwil PKH Jabar, Atoila Karim SH MH menuturkan, sebelum
data RTSM diumumkan ke publik, pihaknya bersama tenaga pendamping yang
ditunjuk oleh Kementrian Sosial untuk melakukan validasi data. Setelah
data sudah valid, dirinya baru memberikan data itu kepada kantor
Pos."Kita dari tenaga pendamping juga akan menolak, apabila mereka
yang masuk dalam RTSM itu tak layak masuk dalam keluarga penerima
bantuan. Tenaga pendamping akan mencoret nama yang bukan benar-benar
RTSM,"jelas Atoila.

Atoila menegaskan, bantuan dana itu berasal dari Kementrian Sosial
dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam bidang pendidikan,
kesehatan bagi balita dan ibu hamil. Untuk bantuan pendidikan, lanjut
Atoila, untuk bantuan pendidikan SD sebesar Rp 400 ribu, SMP sebesar
Rp 800 ribu, kesehatan balita sebesar Rp 800 ribu,dan ibu hamil Rp 800
ribu."Kami dari tenaga pendamping akan melihat absensi sekolah dan
absensi bagi ibu hamil dalam memeriksakan kesehatannya di Posyandu.
Mereka yang dapat bantuan KPH itu yang kehadirannya 85%,"jelasnya.
(dens/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu