Langsung ke konten utama

PRESS REALESE UN

PRESS REALES

 

Senin, 22 Maret 2010

 

12.809 Siswa Ikuti UN

 

Pelasksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Indramayu untuk hari pertama telah dilaksanakan secara serempak pada hari Senin (22/3) ini. Sebanyak 12.809 siswa SMA / SMK / dan MA menentukan nasibnya apakah selama belajar tiga tahun bisa lulus atau sebaliknya.

Menurut Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Drs. H. Odang Kusmayadi, MM mengatakan, pelaksanaan UN serentak dimulai pada pukul 08.00 Wib. Untuk hari pertama ini, bagi program IPA mata pelajaran yang diujikan adalah Biologi, sedangkan program IPS yang diujikan adalah ekonomi, dan program bahasa yang diujikan adalah Bahasa Indonesia.

Odang menambahkan, untuk tingkat SMA siswa yang mengikuti UN sebanyak 5.353 siswa SMK sebanyak 5.671 dan MA sebanyak 1.785 siswa. "Sampai siang ini UN masih berjalan lancer dan tidak ada masalah yang berarti, begitupun dengan peserta masuk kita belum dapat laporan secara resmi," katanya.

Pelaksanaan UN tahun ini juga diawasi secara ketat oleh tim pengawas independen dari perguruan tinggi. Sementara dalam pendistribusian soal juga dijaga ketat petugas kepolisian, untuk menghindari kemungkinan terjadinya kebocoran soal.

               Peserta ujian nasional dinyatakan lulus, tambah Odang, jika memiliki nilai rata-rata minimal 5,5 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN. 
               Sementara itu ujian ulangan atau susulan akan diberikan kepada pelajar yang tidak lulus saat ujian utama. Ujian utama dilaksanakan Senin (22/3) ini hingga Jumat (26/3). Sedangkan ujian ulangan atau susulan akan dilaksanakan pada 10 hingga 14 Mei 2010 mendatang. (dens/humasindramayu)

 

 

 

 

 

 

                                                                  Kepala Bagian Humas dan Protokol

                                   Setda Indramayu

 

 

             

 

                                ADE SUHAYATI, SH. M.Si

                                  Penata Tingkat I

                               NIP. 196908291995032003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu